Duterte, putri mantan pemimpin Filipina Rodrigo Duterte, mengatakan dalam konferensi pers daring pada Sabtu (23/11/2024) bahwa dia telah membuat rencana untuk membunuh Marcos, istrinya Liza Araneta Marcos, dan sepupunya Ketua DPR Martin Romualdez jika dia dibunuh.
Wakil presiden tersebut kemudian mengatakan bahwa pernyataannya dilontarkan secara tak sengaja karena dia juga mengkhawatirkan keamanannya sendiri.
Ketegangan terbaru ini menandai titik balik dalam perseteruan yang sedang berlangsung antara politikus paling kuat di Filipina yang bekerja sama dalam pemilihan umum tahun 2022.
Aliansi mereka, yang telah diguncang oleh perbedaan kebijakan, runtuh pada awal tahun ini ketika wakil presiden mengundurkan diri dari kabinet Bongbong.
Para sekutu Bongbong di kongres telah mengawasi Duterte atas dugaan penyalahgunaan dana yang dilakukan kantornya, yang dibantah oleh Duterte. Wakil presiden tersebut juga mengatakan para anggota parlemen sedang berusaha untuk mengajukan pemakzulan dirinya.
"Hal ini tidak akan berujung pada drama semacam ini jika saja pertanyaan-pernyataan yang sah di Senat dan DPR dijawab," kata Bongbong.
"Saya berharap peristiwa ini berakhir dengan cara yang damai dan membawa kita pada kebenaran," imbuh Presiden.
(bbn)