Logo Bloomberg Technoz

Sepanjang hari Senin (25/11/2024), Bitcoin relatif bergerak stabil pada kisaran US$97.977 atau 8% lebih tinggi dibandingkan pekan lalu, namun dalam 24 jam terakhir perdagangan terjadi penurunan sekitar 0,48% hingga pukul 11.00 waktu Indonesia.

Bitcoin alami jenuh beli (overbought) lewat koreksi yang terjadi dalam dua hari terakhir hingga Senin, 25 November 2024.

Lembaga periset kripto 10xresearch.co memiliki keyakinan bahwa BTC bisa menyentuh posisi tertingginya, US$115.000 sebelum perayaan Natal 2024, dilansir dari laporannya, Senin, dengan menghitung masa jabatan  Ketua SEC saat ini Gary Gensler bakal segera berakhir karena Trump dipilih warga AS sebagai presiden.

Pergerakan Bitcoin mengalami rebound dibandingkan posisinya hari Minggu yang sempat terendah US$95.776. Hal ini didorong oleh pilihan pejabat AS oleh Trump, yakni seorang eksekutif hedge fund Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan.

Presiden AS terpilih Donald Trump. (Bloomberg)

Fase penurunan yang terjadi sejak hari Sabtu pekan lalu tercatat menjadi aksi likuidasi level tertinggi dalam 11 hari di atas US$344 juta, dengan posisi short naik sekitar 136 juta, dilansir dari data CoinGlass, dan akan bertahan dalam dua minggu terakhir.

Permintaan dari investor ritel dan institusional  kemungkinan besar tidak akan terpengaruh oleh perubahan harian, dengan pertimbangan bahwa “permintaan yang kuat untuk Bitcoin bersamaan dengan pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut oleh bank sentral global, harga kemungkinan akan tetap didukung saat kita mendekati akhir tahun,” jelas QCP Capital, dilansir dari Decypt.

Uang tunai telah mengalir ke dana yang diperdagangkan di bursa AS (ETF Spot) yang berinvestasi langsung dalam Bitcoin sejak kemenangan Trump, dan produk tersebut kini telah mengumpulkan aset sebesar US$107 miliar.

Optimisme pasar yang juga memengaruhi bursa global dapat dengan cepat memudarkan sentimen optimisme jika terdapat kabar yang bertolak belakang.

(prc/wep)

No more pages