Logo Bloomberg Technoz

Harga Minyak Stabil di Tengah Meningkatnya Risiko Geopolitik

News
25 November 2024 10:40

Ilustrasi Pengeboran Minyak. (Bloomberg)
Ilustrasi Pengeboran Minyak. (Bloomberg)

Yongchang Chin - Bloomberg News

Bloomberg, Harga minyak stabil setelah mencatatkan kenaikan mingguan terbesar dalam hampir dua bulan terakhir, seiring dengan meningkatnya risiko geopolitik di Ukraina dan Timur Tengah yang membuat investor waspada.

Minyak Brent diperdagangkan di atas US$75 per barel setelah melonjak hampir 6% pada minggu lalu, sementara West Texas Intermediate (WTI) berada di dekat US$71 per barel. Perang Rusia di Ukraina semakin memanas dengan penggunaan rudal jarak jauh oleh kedua belah pihak.

Sementara itu, Iran mengumumkan akan meningkatkan kapasitas pembuatan bahan bakar nuklirnya setelah mendapatkan kecaman dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) PBB, di tengah persiapan negara OPEC tersebut menghadapi kemungkinan sanksi di bawah pemerintahan Trump yang kedua.

“Kecaman IAEA dan respons Iran meningkatkan kemungkinan bahwa Trump akan menegakkan sanksi terhadap ekspor minyak Iran saat dia berkuasa,” kata Vivek Dhar, analis dari Commonwealth Bank of Australia. Langkah ini berisiko mengancam sekitar 1 juta barel pasokan per hari, tambahnya. Aliran minyak Rusia juga dapat terpengaruh akibat intensifikasi perang di Ukraina, katanya.

Grafik harga minyak. (Sumber: Bloomberg)