Logo Bloomberg Technoz

Ekonomi 'Kurang Darah', Peredaran Uang Melambat 4 Bulan Beruntun

Ruisa Khoiriyah
25 November 2024 11:20

Peredaran uang masih melanjutkan perlambatan empat bulan beruntun pada Oktober 2024 (Bloomberg)
Peredaran uang masih melanjutkan perlambatan empat bulan beruntun pada Oktober 2024 (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Likuiditas perekonomian masih seret pada Oktober lalu memperpanjang tren penurunan pertumbuhan uang beredar yang sudah terjadi sejak Juli lalu.

Tren penurunan pertumbuhan uang beredar mengindikasikan masih kurangnya 'pelumas' roda perekonomian domestik, di tengah berbagai indikasi kelesuan konsumsi yang telah menyeret pertumbuhan ekonomi kuartal III-2024.

Laporan Bank Indonesia terbaru melansir, peredaran uang pada Oktober hanya tumbuh 6,7% year-on-year sebesar Rp9.078,6 triliun. Pertumbuhannya lagi-lagi lebih rendah dibanding bulan sebelumnya sebesar 7,2%.

Perlambatan uang beredar pada Oktober terutama karena penurunan laju pertumbuhan Uang Kuasi, yakni uang yang disimpan dalam rekening tabungan, giro juga deposito. 

Penurunan uang kuasi terutama karena penempatan dana di Giro Valas yang anjlok, diikuti oleh perlambatan pertumbuhan Giro Rupiah di perbankan. Sementara uang yang mengendap di Uang Elektronik pertumbuhannya juga melambat.