Logo Bloomberg Technoz

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa: Hampir 50% Guru RI Digaji di Bawah UMK

Ruisa Khoiriyah
25 November 2024 09:10

Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) menggelar aksi demo di depan Gedung DPR, Jakarta, Senin (20/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) menggelar aksi demo di depan Gedung DPR, Jakarta, Senin (20/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Peringatan Hari Guru tanggal 25 November yang jatuh pada hari ini, sudah dilangsungkan sejak 1994, sejatinya menjadi momentum refleksi penting bagi semua pemegang kepentingan di dunia pendidikan di Tanah Air.

Dengan indikasi kemerosotan skor literasi maupun numerasi pasca Pandemi Covid-19, peringatan Hari Guru 2024 juga masih dibayangi oleh isu kesejahteraan guru yang masih rendah, serta masih kurangnya pemerataan tenaga guru di penjuru Tanah Air.

Mengacu pada riset Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) dan GREAT Edunesia Dompet Dhuafa, yang dilansir memperingati Hari Pendidikan Nasional, terungkap bahwa mayoritas guru di Indonesia masih memiliki penghasilan rendah. 

“Survei tersebut mengungkapkan bahwa sebanyak 42% guru memiliki penghasilan di bawah Rp2 juta per bulan dan 13% diantaranya berpenghasilan dibawah Rp500.000 per bulan,” kata Muhammad Anwar, Peneliti IDEAS dalam keterangan tertulisnya, dikutip, Senin (25/11/2024).

Survei dilakukan secara daring terhadap 403 responden guru di 25 provinsi, dengan komposisi responden Pulau Jawa sebanyak 291 orang dan Luar Jawa 112 orang. Responden survei terdiri dari 123 orang berstatus sebagai Guru PNS, 118 Guru Tetap Yayasan, 117 Guru Honorer atau Kontrak dan 45 Guru PPPK.