Ekonomi Selandia Baru terkontraksi sebesar 0,2% pada kuartal kedua. Para ekonom lokal memprediksi bahwa produk domestik bruto (PDB) kembali menurun dalam tiga bulan hingga September, yang berarti negara ini memasuki resesi kedua dalam waktu kurang dari dua tahun.
Pengeluaran rumah tangga tetap lemah meskipun pendapatan meningkat berkat pemotongan pajak penghasilan moderat yang mulai berlaku pada 31 Juli lalu.
Pengeluaran konsumen yang lemah ini mengikuti data yang menunjukkan industri manufaktur dan jasa berada dalam kemerosotan berkepanjangan. Selain itu, tingkat pekerjaan juga menurun dalam tiga bulan hingga September. Data resmi PDB kuartal ketiga dijadwalkan rilis pada 19 Desember mendatang.
Laporan hari ini menunjukkan konsumen mengurangi pengeluaran di supermarket dan toko serba ada, sementara pembelian di toko peralatan rumah tangga dan bahan bangunan relatif tidak berubah. Meski begitu, penjualan mobil dan barang elektronik mengalami peningkatan.
(bbn)