“Israel akan menggunakan segala cara dan menangani para pembunuh ini, serta pihak yang mengutus mereka, hingga ke batas hukum yang paling maksimal,” ujar Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam rapat kabinet pada Minggu. “Tidak ada satu pun dari mereka yang akan lolos.”
Israel kembali mempertegas rekomendasi agar warganya menghindari perjalanan tidak mendesak ke UEA. Warga juga disarankan untuk menjauhi tempat usaha dan lokasi yang diasosiasikan dengan komunitas Israel atau Yahudi, tidak membagikan detail perjalanan di media sosial, dan membatasi pergerakan mereka.
“Ada kekhawatiran bahwa ancaman terhadap warga Israel dan Yahudi di kawasan tersebut masih ada,” kata Dewan Keamanan Nasional Israel.
Sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada Oktober 2023, pemerintah Israel telah memperingatkan kemungkinan serangan terhadap warganya di luar negeri oleh operatif Iran atau kelompok yang didukung Iran. Peringatan keamanan pun dinaikkan di puluhan negara, termasuk UEA.
Netanyahu menyampaikan apresiasinya atas kerja sama UEA dalam menyelidiki hilangnya Kogan dan kasus pembunuhan tersebut.
“Kami akan memperkuat hubungan di antara kami dalam menghadapi upaya poros kejahatan yang berusaha merusak hubungan damai ini,” ujar Netanyahu. “Kami akan memperkokoh hubungan ini dan bekerja untuk memperluas stabilitas regional.”
Zvi Kogan (28 tahun) telah tinggal di UEA sebagai perwakilan Chabad-Lubavitch, sebuah organisasi Yahudi. Ia telah bekerja selama beberapa tahun bersama rekan-rekannya untuk “membangun dan mengembangkan kehidupan Yahudi di UEA,” termasuk memperluas ketersediaan makanan kosher, menurut situs web Chabad. Ia tinggal di UEA bersama istrinya, Rivky, setelah menikah pada 2022.
“Serangan antisemit yang keji ini mengingatkan kita pada kebiadaban musuh-musuh bangsa Yahudi,” kata Presiden Israel Isaac Herzog dalam unggahan di X. “Namun ini tidak akan menghalangi kita untuk terus mengembangkan komunitas yang berkembang di UEA atau di tempat lain.”
(bbn)