100 dokter ini akan mengikuti program fellowship dalam bidang seperti kardiologi intervensional. Durasi pelatihan berkisar antara 6 hingga 24 bulan.
Pemerintah mengambil kebijakan untuk mengirim para dokter belajar ke luar negeri karena terbatasnya kapasitas pendidikan di dalam negeri untuk program fellowship.
"Karena kita mau mempercepat program fellowship, sehingga dokter spesialis penyakit dalam bisa melakukan kemoterapi," terang Budi.
Budi mengingatkan pentingnya dukungan dari berbagai pihak, terutama dari kolegium, untuk menyukseskan program ini. Tanpa dukungan kolegium, program peningkatan jumlah dokter spesialis yang berkualitas untuk kemoterapi dan intervensi medis akan sulit diwujudkan.
"Bagi sebagian kelompok, upaya ini tidak populer, tapi kita harus ingat 234 ribu orang meninggal setiap tahunnya," tutup Budi.
(dec/ros)