Para delegasi diharapkan segera memasuki sesi penutupan untuk membahas dan kemungkinan mengadopsi rencana tersebut. Namun, ini juga merupakan kesempatan untuk lebih banyak perubahan dan penyampaian keluhan.
Sebelum sesi tersebut, para negosiator dari India, AS, Uni Eropa, Bolivia, dan UEA berkumpul. Di ruang pertemuan, para delegasi membahas berbagai masalah tentang bagaimana pendanaan bank pembangunan multilateral akan diperhitungkan.
Proses negosiasi mengalami perubahan drastis pada hari Sabtu. Pembicaraan berada di ambang kehancuran karena para delegasi bersiap untuk terbang pulang dan negara-negara masih berselisih pendapat mengenai berbagai isu mulai dari keuangan hingga emisi.
Garis besar rancangan kesepakatan akhir dibahas selama pertemuan lebih dari satu jam di kantor kepresidenan pada larut malam dengan negara-negara kunci dan blok negosiasi. Para negosiator di ruangan itu termasuk perwakilan dari Inggris, AS, Uni Eropa, dan Aliansi Negara-negara Kepulauan Kecil.
Pembicaraan iklim PBB dibangun atas dasar konsensus, yang memaksa para pejabat untuk menemukan titik temu di antara hampir 200 negara.
"Kami telah melakukan perbincangan yang bermanfaat," kata kepala iklim Uni Eropa Wopke Hoekstra kepada wartawan.
"Hal-hal ini selalu tentang konten, tentang proses, dan dalam banyak hal juga tentang empati."
Namun, ia menambahkan, "Butuh 195 orang untuk berdansa tango."
(bbn)
