Toh, dia mengisyaratkan, Jokowi dan Prabowo memang memiliki rekan jejak yang berseberangan dengan Anies dalam beberapa waktu terakhir.
"Jadi kalau Mas Anies ada di sana itu bukan buat kita grogi. Tapi itu membuat kita tambah semangat. Harusnya Mas Anies dukung [Pramono-Rano] dari dulu," ujar Maruarar.
Ridwan Kamil-Suswono awalnya memang menjadi unggulan pada Pilkada DKI Jakarta. Pasangan ini memiliki popularitas tinggi dan disokong koalisi gemuk KIM Plus.
Akan tetapi, faktanya, pasangan ini justru mengalami elektabilitas yang stagnan dalam beberapa pekan terakhir. Pramono-Rano yang awalnya tak populer justru terus merangkak naik hingga menyalip jagoan KIM Plus tersebut.
Hal ini sebenarnya tak membuat gentar KIM Plus karena mereka memprediksi Pilkada DKI Jakarta akan berlanjut ke putaran kedua yang mempertemukan Ridwan-Suswono dengan Pramono-Rano secara head to head. Pada fase ini, mereka akan bertarung habis-habisan.
Meski demikian, kondisi tersebut sempat membuat mereka khawatir. Ridwan Kamil pun mulai meminta endorsemen pentolan dan tokoh populer KIM Plus yaitu Prabowo dan Jokowi. Sejumlah gimik hingga pernyataan politik sudah disampaikan untuk membooster elektabilitas Ridwan-Suswono menjelang masa tenang.
Sedangkan Anies Baswedan ternyata menjatuhkan pilihan kepada Pramono-Rano. Endorsemennya memberi angin segar beralihnya kelompok yang menyebut dirinya 'anak abah' berlabuh ke jagoan PDIP. Kelompok ini awalnya melakukan kampanye mencoblos seluruh pasangan calon sehingga kerta suara dianggap tak sah.
(red/frg)