Bloomberg Technoz, Jakarta - Kepolisian Daerah atau Polda Sumatera Barat mengungkap Kepala Bagian Operasional (Kabagops) Kepolisian Resor atau Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar menggunakan pistol HS-9 yang memiliki 15 butir peluru. Dalam pemeriksaan, penyidik menemukan bukti Dadang telah memuntahkan sembilan peluru.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumbar, Komisaris Besar Andry Kurniawan mengatakan, dua peluru ditembakkan Dadang ke kepala Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Solok Selatan, AKP Ulil Ryanto Anshari. Peluru tersebut ditembak dari dekat ke arah pipi dan pelipis Ulil hingga tembus ke tengkuk.
"Hasil olah TKP, kami temukan dua selonsong dan proyekti di sana (tubuh Ulil dan halaman parkir Polres Solok Selatan)," ujar Andry, Sabtu (23/11/2024).
Menurut dia, penyidik kemudian menemukan proyektil peluru yang sama di sekitar rumah dinas Kapolres Solok Selatan, Ajun Komisaris Besar (AKBP) Arief Mukti. Akan tetapi, jumlah proyektil dan lubang yang ditemukan hanya sebanyak 6 selonsong.
Andry membenarkan, Dadang usai menembak Ulil langsung memacu kendaraannya menuju rumah dinas Kapolres Arief Mukti. Di lokasi tersebut, dia menembakan beberapa peluru.
Berdasarkan pemeriksaan sementara, Arief dan keluarga berada dalam kondisi aman atau tak terdampak atas serangan pada Jumat dini hari tersebut. Serangan juga diklaim hanya satu arah atau dari sisi Dadang, tak ada baku tembak atau saling balas tembakan di rumah dinas kapolres.
Meski demikian, Andry mengklaim, penyidik belum bisa menemukan kesimpulan Dadang juga berniat membunuh Arief.
"Kita lakukan pendalaman," ujar dia.
Polda Sumbar juga masih melakukan pemeriksaan kabar serangan terhadap Ulil dan Kapolres berkaitan dengan pengusutan kasus pidana tambang ilegal di galian C. Berdasarkan informasi, Ulil mendapat dukungan Arief untuk menindak sejumlah pelaku tambang ilegal. Hal ini kemudian menyulut amarah Dadang yang belakang disebut menjadi beking para penambang tersebut.
(red/frg)