Logo Bloomberg Technoz

Ekspor Batu Bara ke China Bakal Anjlok, DMO Tak Bisa Kompensasi

Dovana Hasiana
23 November 2024 13:30

Coking coal./Bloomberg-Ferley Ospina
Coking coal./Bloomberg-Ferley Ospina

Bloomberg Technoz, Jakarta – Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia/Indonesia Coal Mining Association (APBI/ICMA) tidak menampik bahwa serapan batu bara dari dalam negeri dan negara-negara nontradisional seperti Asia Tenggara bisa saja mengompensasi turunnya permintaan dari China, tetapi hanya dari sisi volume.

Plt Direktur Eksekutif APBI/ICMA Gita Mahyarani menyebut permintaan batu bara dari dalam negeri tidak akan sanggup mengompensasi penurunan nilai yang hilang akibat potensi anjloknya permintaan China pada tahun depan.

Terlebih, di Indonesia terdapat program wajib pasok dalam negeri atau domestic market obligation (DMO) batu bara, di mana pemerintah mematok harga wajib atau domestic price obligation (DPO) batu bara untuk serapan ke pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PT PLN (Persero) senilai US$70/ton, sedangkan di luar itu US$90/ton.

Sementara, pada Kamis (21/11/2024), harga batu bara di pasar ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman bulan ini ditutup di US$ 141,5/ton. Tidak berubah dari hari sebelumnya.

"Iya bisa dianalogikan seperti itu. Kalaupun misalnya dikompensasi, tetap saja untuk domestik ini harga juga akan beda. Sama masih ada juga pasar india yang relatif stagnan," ujar Gita kepada Bloomberg Technoz, dikutip Sabtu (23/11/2024).

Harga batu bara China./dok. Bloomberg