Logo Bloomberg Technoz

Makin Bearish, Minyak Punya Peluang Drop di Bawah US$60 pada 2025

Mis Fransiska Dewi
23 November 2024 08:30

Anjungan minyak lepas pantai./dok. Bloomberg
Anjungan minyak lepas pantai./dok. Bloomberg

Bloomberg Technoz, Jakarta – Analis komoditas memproyeksikan tren bearish minyak dunia pada tahun ini bakal berkepanjangan, bahkan berpeluang menyeret harga hingga ke bawah US$60/barel pada 2025.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengalkulasikan harga minyak dunia masih akan sulit berbalik menjadi bullish pada tahun depan, terutama akibat paparan sentimen konflik geopolitik dan kembalinya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).

“Ketika Trump dilantik, kemungkinan besar perang di Timur Tengah dan Eropa akan usai. Nah, ini kemungkinan akan membuat harga minyak kembali melandai. Kenapa saya katakan melandai? Karena kita harus ingat bahwa importir terbesar minyak dunia itu China,” ujarnya saat dihubungi, dikutip Sabtu (23/11/2024). 

Dia menerangkan China berkontribusi sebesar 20% dari total konsumsi minyak dunia. Namun, permintaan Negeri Panda terus mengalami penyusutan sehingga porsinya terhadap total konsumsi dunia hanya tinggal 11%.

Dengan kondisi ekonomi China yang tengah goyah, terindikasi dari menciutnya permintaan energi negara tersebut, ekspektasi pertumbuhan tahunan ekonomi negara tersebut pada kuartal IV-2024 hanya 4,5%. 

Pergerakan harga minyak dunia sampai 22 November 2024/dok. Bloomberg