"Bagaimana kasus seperti ini tidak lagi terjadi di tempat lain," ujar dia.
"[Cek psikologis dan medical check up] harus rutin. Bisa saja tahun ini sehat, tapi tahun depan agak stres. Sehingga seharusnya tak layak pegang senjata."
Kedua, kata dia, DPR juga akan mendalami detil tentang peristiwa penembakan tersebut. Termasuk soal latar belakang peristiwa yang berkaitan dengan pengusutan tambang ilegal pada Galian C yang tengah ditangani AKP Ulil.
"Ini katanya ga suka karena kasat reskrim menindak tambang ilegal. Motifnya begitu. Berarti dia [AKP Dadang] membackingi tambang ilegal," kata Habiburokhman.
Ketiga, dia juga mengklaim, DPR akan meminta Polda Sumatra Barat menghadirkan Propram yang juga harus mendapatkan evaluasi. Pertama, Propram dianggap gagal karena tak mendeteksi keberadaan anggota polisi yang menjadi beking dari tindak pidana tambang ilegal.
Kedua, kata dia, Propram juga tak profesional karena tak menerapkan protap saat menangkap AKP Dadang. Berdasarkan video yang beredar, AKP Dadang nampak berjalan santai usai menembakan dua peluru ke kepala AKP Ulil. Bahkan, Propram tak memakaikan borgol dan melepas jaket AKP Dadang.
"Itu [AKP Dadang] santai banget, gila luh. Malah kaya dia yang meriksa," ujar Habiburokhman.
"Siapa pun kalau namanya tersangka, ini berarti pembunuhan, harusnya diborgol."
(azr/frg)