Direktur Utama PT Timah Tbk Ahmad Dani Virsal menambahkan bahwa perbaikan posisi keuangan tidak lepas dari perubahan rasio penting seperti Debt to Asset Ratio 44%, Debt to Equity Ratio 78,4%, hingga Current Ratio 249%, juga Quick Ratio 76%
“Ke depannya TINS akan terus melakukan berbagai upaya antara lain fokus terhadap optimalisasi dan perbaikan-perbaikan sistem terkait peningkatan sumberdaya cadangan, penambangan, processing, hingga upaya peningkatan recovery perolehan bijih timah,” terang Dani Virsal.
Di sisi lain, harga pokok pendapatan TINS naik sebesar 4,5% dari Rp5,79 triliun pada kuartal III-2023 menjadi Rp6,05 triliun di kuartal III-2024. Laba usaha TINS tercatat Rp1,42 triliun dengan catatan EBITDA Rp2,08 triliun.
Aset perseroan tercatat berada di Rp12,82 triliun, atau turun 0,3% dari tahun lalu Rp12,85 triliun.
Waktunya TINS Bagi Dividen?
Fina membuka peluan perusahaan tambang timah ini akan segera membagikan dividen seiring membaiknya kinerja TINS dari sisi laba. Namun keputusan final masih harus menunggu dari para pemegang saham.
“Apakah tahun 2026 nanti akan dilakukan pembagian dividen atau tidak? Kita menunggu keputusan dari para pemegang saham,” kata dia.
Fina menegaskan bahwa para pimpinan PT TINS mengharapkan pembagian dividen dapat dilakukan justru pada 2025. “Besar harapan kami, kami dapat membagikan dividen tahun depan, namun kami menunggu.”
(fik/wep)