Proyeksi Bitcoin akan sentuh US$100.000 sebelum akhir tahun 2024?
Booming kripto di AS kian membuncah usai Presiden AS terpilih Donald Trump menghadirkan sejumlah sinyal dukungan pada industri, termasuk menggodok adanya peran khusus yang didedikasikan untuk kebijakan aset digital di Gedung Putih.
Regulasi kripto AS termasuk menyiapkan persediaan Bitcoin strategis (Bitcoin Strategic Reserve) akan ditagih publik meski jadwal pelaksanaan janji-janji pemerintahan Trump dan kelayakan fisibilitas BSR masih belum pasti.
Trump dulunya adalah seorang yang skeptis terhadap kripto, namun mengubah sikapnya setelah perusahaan-perusahaan aset digital mengeluarkan dana besar-besaran selama kampanye pemilu untuk mempromosikan kepentingan mereka.
Pembicaraan tersebut merupakan dorongan terbaru AS untuk sentimen pasar aset digital, di samping rencana akumulator Bitcoin MicroStrategy Inc untuk mempercepat pembelian token dan debut pasar opsi ETF Spot Bitcoin.
Menambah optimisme tentang pemerintahan yang akan datang yang lebih ramah terhadap kripto, Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) Gary Gensler, mengatakan ia berencana untuk mundur pada 20 Januari, hari dimana Trump dijadwalkan akan dilantik.
Masa jabatan Gary Gensler ditandai dengan serentetan tindakan penegakan hukum oleh regulator, sebuah tindakan keras yang diharapkan industri akan mereda di bawah Trump.
Spekulan menatap Bitcoin US$100.000
Caroline Mauron, co—founder Orbit Markets, penyedia likuiditas untuk derivatif kripto, menyatakan bahwa US$100.000 sebagai “level psikologis yang sangat besar”. Ia menambahkan bahwa pola taruhan dalam opsi Bitcoin telah menunjukkan peningkatan volatilitas.
Para spekulan semakin fokus pada kapan, bukan jika, Bitcoin akan membuat lompatan ke US$100.000, dengan kalangan pro kripto terus mengkampanyekan bahwa ‘emas digital’ ini sebagai alat penjaga aset terbaik di era modern.
Pantas kiranya Bitcoin kini memiliki harga enam digit dalam mata uang dolar AS. Namun bagi para kalangan kontra, Bitcoin masih menjadi alat utama kejahatan, termasuk pencucian uang.
Kenaikan Bitcoin juga dikontribusikan arus dana masuk ke ETF Spot, yang kini memiliki akumulasi aset US$100 miliar, rekor tertinggi dan belum pernah terjadi sebelumnya.
“Pembeli ‘menahan’ para penjual. Meskipun saya tidak yakin semuanya akan berjalan mulus karena mendekati angka US$100.000, permintaan tampaknya tidak pernah terpuaskan,” kata Analis Pasar IG Australia Pty, Tony Sycamore.
Pergerakan Bitcoin hingga pukul 11.00 waktu Indonesia tetap tumbuh 2,6% dibandingkan hari Kamis atau 12,32% dari posisi minggu lalu di kisaran US$99.022.
(prc/wep)