Logo Bloomberg Technoz

GJAW 2024, Nuansa Cemas Industri Otomotif Dibayangi PPN 12%

Sultan Ibnu Affan
22 November 2024 11:00

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di pembukaan Gaikindo Jakarta Autoweek, ICE BSD, Jumat (22/11/2024). (bloomberg technoz/Sultan Ibnu)
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di pembukaan Gaikindo Jakarta Autoweek, ICE BSD, Jumat (22/11/2024). (bloomberg technoz/Sultan Ibnu)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohanes Nangoi mencemaskan pasar industri otomotif di tahun depan, di tengah penerapan kebijakan 12% per Januari 2025.

Gaikindo mengakui pasar penjualan diprediksi akan makin lesu.

Seperti diketahui, pada tahun ini Gaikindo juga telah menurunkan target penjualan mobil, dari 1,1 juta unit menjadi 850 ribu. Gaikindo mengakui masyarakat mengalami kelemahan daya beli, berdampak aktivitas jual beli mobil baru.

"Industri otomotif Indonesia menghadapi tantangan berkelanjutan yang nampaknya masih akan berlanjut hingga tahun depan, walaupun telah terjadi geliat sedikit perbaikan ekonomi yang berimbas pada ekonomi Indonesia pula," kata Nangoi dalam sambutannya di pembukaan Gaikindo Jakarta Autoweek (GJAW) 2024, di ICE BSD, Jumat (22/11/2024).

Lebih rinci, Yohanes Nangoi menyebut sejumlah faktor yang menghambat pertumbuhan industri otomotif Indonesia seperti tingginya suku bunga serta adanya informasi mengenai rencana penambahan pajak-pajak, misalnya PPN dan juga kemungkinan kenaikan biaya balik nama kendaraan bermotor atau BBNKB.