Logo Bloomberg Technoz

Tembaga Amman di Tambang Batu Hijau Disebut Habis 2030, ESDM Cek

Mis Fransiska Dewi
22 November 2024 11:10

Kawasan pertambangan Amman Mineral Nusa Tenggara. (Dok. AMNT)
Kawasan pertambangan Amman Mineral Nusa Tenggara. (Dok. AMNT)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mengecek laporan yang menyebut cadangan emas dan tembaga di tambang Batu Hijau yang dioperasikan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Sumbawa Barat akan habis dalam lima tahun mendatang atau sekitar 2030.

“Harus ditanya dahulu datanya dari mana dan valid enggak datanya,” Direktur Pembinaan Pengusahaan Minerba Kementerian ESDM Julian Ambassador Shiddiq saat dimintai konfirmasi, Jumat (22/11/2024).

Senada, Sekretaris Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM Siti Sumilah Rita Susilawati memastikan bakal mencari tahu lebih lanjut ihwal kabar tersebut.  “Kami lihat dahulu datanya ya,” tutur Rita.

Proyek Amman Mineral di wilayah Batu Hijau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. (Dok. Waskita Beton Precast)

Kabar menipisnya cadangan emas dan tembaga di tambang Batu Hijau dilaporkan oleh Lombok Post, Kamis (21/11/2024), yang mengutip pernyataan Kepala Dinas ESDM Nusa Tenggara Barat (NTB) Sahdan bahwa cadangan di tambang tembaga terbesar kedua di Indonesia setelah Grasberg itu akan habis dalam lima tahun.

Sahdan menyebut, meski cadangan batu hijau akan habis, AMNT tetap memiliki potensi sumber daya mineral yang belum digarap sepenuhnya. Potensi tersebut diperkirakan masih dapat dioperasikan kurang lebih 10 tahun lagi.