Prabowo juga optimistis bahwa Indonesia bisa mencapai net zero emission pada 2050. ini berarti 10 tahun lebih cepat dari target awal.
Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo dalam KTT G-20 di Brasil.
Namun, untuk mencapai target-target tersebut sepertinya tidak akan mudah. Pasalnya, hampir 80% listrik Indonesia dipasok oleh pembangkit batu bara dan gas alam. Sedangkan pembangkit matahari (solar) dan angin hanya dibangun kurang dari 1 gigawatt tahun lalu.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara masih bertahan di zona bullish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 51,61.
RSI di atas 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun RSI batu bara tipis saja di atas 50 yang artinya cenderung netral.
Adapun indikator Stochastic RSI ada di 5,69. Jauh di bawah 20 yang berarti sangat jenuh jual (oversold).
Oleh karena itu, sebenarnya harga batu bara berpeluang naik. Target resisten terdekat adalah US$ 144/ton yang merupakan Moving Average (MA) 20. Jika tertembus, maka US$ 145/ton bisa menjadi target selanjutnya.
Sementara target paling optimistis atau resisten terjauh adalah MA-200 di US$ 228/ton.
Sedangkan target support terdekat adalah MA-100 di US$ 139/ton.
(aji)