Logo Bloomberg Technoz

Indonesia Ikut Tinggalkan Batu Bara, Harga Tak ke Mana-mana

Hidayat Setiaji
22 November 2024 09:40

Aktivitas pemindahan batu bara PT Bukit Asam di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. (Dok Dadang Tri/Bloomberg)
Aktivitas pemindahan batu bara PT Bukit Asam di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. (Dok Dadang Tri/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga batu bara stagnan pada perdagangan kemarin. Si batu hitam pun masih kesulitan keluar dari tren negatif.

Pada Kamis (21/11/2024), harga batu bara di pasar ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman bulan ini ditutup di US$ 141,5/ton. Tidak berubah dari hari sebelumnya.

Selama sepekan terakhir, harga batu bara juga stagnan, tidak bergerak secara point-to-point. Dalam sebulan ke belakang, harga masih turun 1,74%.

Sentimen negatif masih membayangi gerak harga batu bara. Ini karena sumber energi fosil tersebut terancam ditinggalkan seiring kesadaran akan kelestarian lingkungan yang makin tinggi.

Bloomberg News memberitakan, Presiden Prabowo Subianto menegaskan Indonesia berencana untuk mempensiunkan seluruh pembangkit listrik tenaga batu bara dalam 15 tahun ke depan. Dalam periode yang sama, Indonesia bertekad untuk membangun pembagkit bertenaga energi baru-terbarukan dengan kapasitas 75 gigawatt.