Logo Bloomberg Technoz

Harga emas pun sah naik 4 hari berturut-turut. Selama 4 hari tersebut, harga bertambah 4,17%.

Dalam sepekan terakhir, harga emas naik 3,99% secara point-to-point. Namun selama sebulan ke belakang, harga masih turun 2,81%.

Karyawan merapihkan emas logam mulia Antam di Butik Emas ANTAM, Jakarta, Selasa (9/72024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Perkembangan konflik geopolitik menjadi penyebab kenaikan harga emas. Pada Rabu (20/11/2024) Ukraina menembakkan rudal yang dipasok dari negara-negara Barat ke wilayah perbatasan Rusia.

Penembakan rudal ini terjadi setelah Presiden Rusia Vladimir Putin merevisi doktrin nuklir dan memperbarui persyaratan penggunaan senjata atom. 

Rusia pun membalas serangan dari Ukraina. Juru Bicara Pentagon Sabrina Singh mengungkapkan Rusia telah menembakkan misil balistik jarak menengah ke kota Dnipro, Ukraina. 

Sementara itu, friksi di Timur Tengah juga sepertinya belum menemui titik terang. Amerika Serikat (AS) melakukan veto atas resolusi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk gencatan senjata di Gaza. Negeri Paman Sam berkeras bahwa Israel punya hak untuk membela diri dan gencatan senjata baru bisa terjadi jika seluruh sandera dibebaskan.

Berbagai ketidakpastian geopolitik ini membuat investor cemas. Hasilnya, aset aman (safe haven) seperti emas menjadi primadona.

“Geopolitik selalu menjadi risiko volatilitas. Kami telah menyarankan kepada para klien agar memasukkan aset lain dalam portofolio mereka sebagai lindung nilai dari kemungkinan volatilitas,” kata Themis Themistocleous, Chief Investment Office untuk wilayah EMEA di UBS Wealth Management, dalam wawancara dengan Bloomberg Television.

(aji)

No more pages