Bloomberg Technoz, Jakarta - Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memilih seorang jaksa aktif sebagai pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi periode 2024-2029. Dia adalah Fitroh Rohcahyanto yang pernah menjabat sebagai Direktur Penuntutan KPK pada 2019-2023.

Dalam rekam jejaknya, Fitroh pernah menjadi jaksa dalam sejumlah kasus korupsi besar. Beberapa di antaranya seperti kasus korupsi suap Bupati Mandailing Natal, Hidayat Batubara; kasus korupsi proyek pembangunan lanjutan Pusat Pendidikan dan Sekolah Olahraga Nasional di Hambalang; dan kasus korupsi proyek e-KTP. 

Pada kasus ini, dia pernah membuat dakwaan dan tuntutan kepada menteri, petinggi partai politik, hingga ketua DPR. 

Namanya kemudian sempat menjadi sorotan usai kabar polemik di internal KPK saat membuka penyelidikan tentang dugaan korupsi pada kasus Formula E Jakarta atau Jakarta E-Prix yang digagas Anies Baswedan saat menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Sejumlah penyidik dan penuntut KPK kabarnya saat itu menolak untuk meningkatkan status kasus Jakarta E-Prix. Hal ini kemudian membuat pimpinan KPK menjadi geram dan mengembalikan sejumlah nama polisi dan jaksa yang menolak kasus tersebut ke Markas Besar Kepolisian dan Kejaksaan Agung.