Erica Yokoyama - Bloomberg News

Bloomberg, Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba akan mengumumkan paket stimulus ekonomi senilai US$140 miliar (sekira Rp2,23 triliun). Paket ini akan digunakan untuk mengatasi pertumbuhan ekonomi yang melambat, mulai dari inflasi hingga pertumbuhan upah, sesuai janji kampanyenya untuk meringankan krisis biaya hidup.

Paket ini akan bernilai hingga ¥21,9 triliun, menurut lembaga penyiaran publik NHK, jauh lebih besar daripada paket stimulus tahun lalu. Paket akan mencakup ¥13,9 triliun pengeluaran dari rekening umum. Bersama dengan pengeluaran sektor swasta, dampak keseluruhan paket ini diperkirakan mencapai ¥39 triliun.

Rencana yang diusulkan itu diperkirakan akan disetujui oleh kabinet pada Jumat (22/11/2024), setelah Ishiba kembali dari Amerika Selatan, di mana ia menghadiri serangkaian pertemuan.

Penyusunan paket dengan tambahan anggaran ini menjadi ujian penting bagi Ishiba untuk melanjutkan kebijakan saat ini karena koalisi yang berkuasa hanya menguasai suara minoritas di parlemen.