Logo Bloomberg Technoz

Seri B ditawarkan dengan pokok Rp857 miliar dengan tenor selama tiga tahun. Kuponnya ditetapkan sebesar 8,12% per tahun.

Seri C memiliki nilai pokok Rp1,48 triliun. Tenor selama lima tahun dengan kupon 8,62% setiap tahun.

Kemudian, untuk sukuk, Seri A memiliki nilai pokok Rp199,17 miliar. Besaran nisbah 12,47% dengan tenor satu tahun.

Sukuk Seri B ditawarkan dengan nilai pokok Rp366,13 miliar. Tenor selama tiga tahun dengan nisbah 8,12% per tahun.

Sementara, Seri C memiliki nilai pokok Rp393,91 miliar. Nisbah ditetapkan di 8,62% dengan tenor selama lima tahun.

Ketiga seri tersebut masing-masing pembayaran obligasi akan dilakukan secara penuh atau bullet payment sebesar 100% dari jumlah pokok obligasi seri masing-masing pada saat tanggal jatuh tempo.

Bunga Obligasi dibayarkan setiap tiga bulan sejak Tanggal Emisi, sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing Bunga Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 26 Februari 2025,” dikutip dari rilis manajemen.

Penggunaan Dana

Rencana penggunaan dana dari hasil dari penerbitan obligasi DSSA yang pertama, sekitar 41,7% akan digunakan untuk pembayaran sebagian pokok dan bunga pinjaman bank. Kedua, sekitar 19,1% akan digunakan untuk pemberian pinjaman kepada SMSD yang selanjutnya akan digunakan untuk pemberian pinjaman kepada KMD.

KMG kemudian akan menggunakan sejumlah dana yang diterima untuk melakukan ekspansi bisnis yang akan berfokus pada pembangunan dan pengembangan pusat data yang diperkirakan akan mengenakan biaya sekitar US$300 juta.

Rencana penggunaan dana ketiga yaitu sekitar 17,1% akan digunakan untuk mengembangkan bisnis penyediaan jasa internet entitas EMR, yang secara keseluruhan disalurkan perseroan melalui pemberian pinjaman kepada DSST yang selanjutnya disalurkan kembali melalui penyertaan modal ke IMU.

Dana yang telah diterima oleh IMU kemudian akan disalurkan ke EMR melalui penyertaan modal dan digunakan EMR untuk ekspansi bisnis yang berfokus pada pembangunan jaringan homepass pada wilayah-wilayah di Indonesia yang belum dilewati oleh jaringan produk jasa internet EMR yaitu MyRepublic.

Sisanya yaitu 22,1% akan digunakan untuk pemberian pinjaman kepada DSSE yang akan dipakai untuk pemberian pinjaman ke DMCG, DMNG, dan DMGP.

Sedangkan dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Sukuk Mudharabah setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi terkait, seluruhnya akan digunakan oleh perseroan.

Sekitar 41,7% akan digunakan untuk membayar sebagian pokok pinjaman bank yang telah digunakan Perseroan untuk membiayai kegiatan usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip Syariah di Pasar Modal.

Sekitar 19,1% akan digunakan untuk pemberian pembiayaan dengan menggunakan Akad Mudharabah kepada SMSD yang selanjutnya akan digunakan untuk pemberian pembiayaan dengan menggunakan Akad Mudharabah kepada KMG. Dana yang telah diterima oleh KMG akan digunakan untuk ekspansi bisnis yang berfokus pada pembangunan dan pengembangan pusat data dengan perkiraan kebutuhan dana sekitar US$300 juta.

Sekitar 17,1% akan digunakan untuk ekspansi bisnis penyediaan jasa internet entitas anak IMU yaitu EMR, yang seluruhnya akan disalurkan Perseroan melalui pemberian pembiayaan dengan menggunakan Akad Mudharabah kepada DSST yang kemudian akan disalurkan kembali melalui penyertaan modal ke IMU.

Dana yang telah diterima oleh IMU kemudian akan disalurkan ke EMR melalui penyertaan modal dan digunakan EMR untuk ekspansi bisnis yang berfokus pada pembangunan jaringan homepass pada wilayah-wilayah di Indonesia yang belum dilewati oleh jaringan produk jasa internet EMR yaitu MyRepublic.

“Sisanya akan digunakan untuk pemberian pembiayaan dengan menggunakan Akad Mudharabah kepada DSSE yang selanjutnya akan digunakan untuk DMCG, DMNG, dan DMGP,” tulis manajemen.

Berikut jadwal penerbitan obligasi dan sukuk DSSA.

  • Tanggal efektif: 28 Maret 2024
  • Masa penawaran umum obligasi: 21 November 2024
  • Tanggal penjatahan: 22 November 2024
  • Tanggal pengembalian uang pemesanan: 25 November 2024
  • Tanggal distribusi elektronik obligasi dan sukuk mudharabah: 26 November 2024
  • Tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia: 28 November 2024

(fik/dhf)

No more pages