"Kami akan mendorong juga scheme financing, di mana mortgage ini yang tadi 15 tahun kalau bisa jadi 30 tahun," ujar Erick dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis malam (7/11/2024).
Skema cicilan program 3 juta Presiden Prabowo Subianto yang akan didorong menjadi hingga 30 tahun akan tetap menggunakan skema perhitungan bunga floating atau dapat meningkat seiring waktu, mengingat tak ada pernyataan dari pemerintah untuk memberi insentif terkait bunga pinjaman.
Erick menegaskan skema perpanjang cicilan rumah tersebut tidak hanya berlaku pada skema subsidi yang sebelumnya telah dilakukan oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dalam Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Dalam kesempatan berbeda, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartiko Wirjoatmodjo menjelaskan program ini bisa dimanfaatkan oleh anak muda karena cicilan awal akan ditentukan dengan nilai yang rendah, dan akan meningkat di waktu selanjutnya.
"Itu memang kita gagas untuk teman-teman yang muda supaya nanti ikutin siklus kerja. Jadi cicilan awalnya lebih rendah, seiring waktu tapi meningkat. Tidak flat, tapi skalanya 30 tahun, jadi bisa lebih luna, ujar Tiko, sapaan akrabnya, Rabu (20/11/2024).
Meski demikian, Tiko mengatakan usulan tersebut hingga saat ini belum rampung dan masih dalam tahap proses finalisasi. Konsep skema cicilan KPR itu kini juga tengah dibahas dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
(dov/lav)