Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Mumps/Gondongan satu dari tiga penyakit yang saat ini sedang marak terjadi di wilayah sekolah. Walau begitu, penyakit ini juga tengah menjangkit dewasa.

"Penyakit ini bisa menginfeksi dengan cepat ke anak-anak di sekolah dan lingkungan karena sifat penyebarannya melalui droplet airbone (percikan di udara)," kata Irene dalam diskusi daring mengenai penyakit infeksi yang sering menyebabkan wabah di sekolah, yang diikuti belum lama ini.

Dr Irene Ratridewi mengungkapkan data periode Agustus- Oktober 2024 kasus gondongan telah mencapai ribuan orang. Selain itu, yang paling sering terkena gondongan adalah usia 5-10 tahun namun dengan gejala ringan, namun diklaim tidak ada obat saat ini untuk penyakit tersebut.

"Gejala umumnya adalah dia demam, kemudian demamnya bisa ringan, bisa juga demam tinggi selama 1-3 hari ada nyeri kepala, ada malas makan, ada lesu, kemudian diikuti dengan pembesaran dari kelenjar liur," kata Irene.

Gondongan sendiri adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus dari golongan paramyxovirus. Virus ini bisa masuk ke dalam tubuh manusia kemudian akan menetap, berkembang bijak dan menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada kelenjar parotis.

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) virus tersebut dapat mudah menyebar ke orang lain atau melalui percikan ludah atau liur yang keluar mulut atau hidung.

Selain itu, infeksi tersebut biasanya menyerang kelenjar parotis (kelenjar yang memproduksi air liur) sehingga biasa pasien ditemukan dalam keadaan pembengkakan.

Gejala umum saat seseorang mengalami gondongan adalah pembengkakan pada pipi dan rahang. Kelenjar parotis, yang terletak di bawah telinga, berfungsi untuk memproduksi air liur. 

Penyakit ini perlu diatasi dengan baik karena dapat memicu komplikasi pada pengidapnya, seperti penyebaran infeksi virus pada otak hingga kehilangan pendengaran. Untuk itu, penting mengetahui pencegahan atau pengobatan yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko gondongan.

Penangan Gondongan

Jika sistem imun penderita baik, gondongan dapat pulih dengan sendirinya dalam waktu 1-2 minggu. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meredakan keluhan dan gejala yang muncul saat menderita gondongan adalah :

1.⁠ ⁠Mencukupkan waktu tidur dan istirahat.

2.⁠ ⁠Memperbanyak minum air putih.

3.⁠ ⁠Mengompres area yang bengkak dengan air hangat atau air dingin guna meredakan rasa sakit.

4.⁠ ⁠Mengonsumsi makanan lunak agar tidak perlu mengunyah terlalu banyak.

5.⁠ ⁠Mengonsumsi pereda demam dan nyeri, seperti ibuprofen dan paracetamol

Pemeriksaan ke dokter perlu segera dilakukan jika Anda atau anak Anda mengalami gejala yang lebih serius, seperti :

1.Sakit kepala hebat.

2.Kesadaran menurun atau pingsan.

3.Kejang

Dokter akan melakukan pemeriksaan pada pipi atau leher pasien yang membengkak, serta melihat kondisi tenggorokan dan tonsil (amandel) pasien. Pemeriksaan penunjang berupa :

1.      Tes swab pada pipi bagian dalam (buccal swab), untuk mendeteksi jenis mikroorganisme yang menyebabkan gondongan.

2.      Tes darah, untuk mendeteksi infeksi virus dalam darah.

3.      Tes urine, untuk mengonfirmasi dan mendeteksi penyebaran infeksi ke saluran kemih.

Gejala Gondongan

Gejala gondongan biasanya baru akan muncul 12-25 hari setelah terinfeksi virus. Gondongan ditandai dengan pembengkakan kelenjar parotis dan gejala penyakit infeksi.

Berikut ini adalah beberapa gejala yang akan timbul saat terjadi gondongan :

1.⁠ ⁠Pipi bengkak, bisa hanya satu sisi atau kedua sisi, akibat pembengkakan kelenjar parotis.

2.⁠ ⁠Nyeri saat mengunyah atau menelan makanan.

3.⁠ ⁠Demam hingga 39°C.

4.⁠ ⁠Mulut kering

5.⁠ ⁠Sakit kepala

6.⁠ ⁠Nyeri sendi

7.⁠ ⁠Nyeri perut

8.⁠ ⁠Mudah lelah

9.⁠ ⁠Hilang nafsu makan.

Meski demikian, pada beberapa penderita, gejala gondongan dapat lebih ringan atau menyerupai gejala pilek. Beberapa penderita bahkan tidak mengalami gejala apa pun.

(dec/spt)

No more pages