AS dan sejumlah negara Eropa menutup kedutaan besar mereka di Kyiv pada Rabu untuk mengantisipasi kemungkinan serangan udara yang signifikan, saat peringatan rudal diumumkan di beberapa wilayah, termasuk ibu kota.
Komentar Peskov tersebut merupakan respons atas laporan Reuters bahwa Moskow mungkin terbuka melakukan negosiasi untuk menghentikan pertempuran di sepanjang medan perang saat ini. Laporan tersebut mengutip lima pejabat Rusia yang tidak disebutkan namanya, baik yang masih menjabat maupun yang sudah pensiun.
Beberapa pejabat negara-negara NATO menilai Putin belum siap untuk melakukan perundingan serius atau membuat konsesi.
Fokus Rusia masih pada perluasan wilayah kekuasannya di Ukraina dan mengusir pasukan Ukraina dari wilayah Kursk, yang mereka kuasai setelah melancarkan serangan awal tahun ini, sebelum kesepakatan tercapai, kata dua orang yang dekat dengan Kremlin kepada Bloomberg News.
"Apa pun yang dikatakan Putin, dia tidak menginginkan perdamaian dan tidak siap untuk merundingkannya," kata Presiden Prancis Emmanuel Macron kepada wartawan dalam perjalanan menuju KTT G20 di Brasil. "Niat Putin adalah mengintensifkan pertempuran, kita telah melihat ini selama berminggu-minggu."
Empat Wilayah
Reuters melaporkan bahwa Putin mungkin setuju untuk membahas pembagian empat wilayah di Ukraina — Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson — yang secara ilegal dinyatakan sebagai wilayah aneksasi Rusia pada 2022, tetapi tidak sepenuhnya dikendalikan Rusia.
Pemimpin Rusia telah menyatakan keempat wilayah tersebut akan menjadi bagian dari negaranya "selamanya," meski hanya sekitar 77% dari keempat wilayah tersebut berada di bawah kendali Kremlin, menurut perhitungan Bloomberg berdasarkan data sumber terbuka.
Rusia mungkin juga siap menarik pasukannya dari sebagian kecil wilayah yang dikuasainya di wilayah Kharkiv dan Mykolaiv, menurut dua pejabat yang dikutip dalam laporan tersebut.
Juru bicara Kremlin memperingatkan bahwa "membekukan konflik ini tidak akan berhasil," menurut Tass.
"Putin belum membuat keputusan akhir" tentang pendekatannya terhadap perundingan damai, kata Sergei Markov, mantan penasihat Kremlin.
"Dia lebih suka tidak membayar harga tinggi untuk melakukan serangan, tetapi dia bahkan tidak bersedia membayar harga yang begitu tinggi untuk perjanjian damai yang tidak sesuai dengan kepentingan Rusia."
Karena Trump yang akan dilantik dua bulan lagi, kedua belah pihak berusaha menetapkan parameter, yang mungkin, akan menjadi kesepakatan yang sulit.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan negaranya tidak akan memberikan konsesi atas kedaulatan atau wilayah. Bagi Zelenskiy, perdamaian bisa tercapai melalui keanggotaan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan jaminan keamanan untuk perlindungan hingga bergabung ke blok itu.
Trump sudah berjanji akan mengakhiri perang dengan cepat, tanpa mengatakan bagaimana caranya. Kembalinya Trump ke Gedung Putih juga meningkatkan prospek pemotongan tajam bantuan AS ke Ukraina. Dia juga bisa mengancam untuk meningkatkan dukungan ke Kyiv guna menekan Rusia agar kesepakatan tercapai.
Para pejabat di Kyiv dan Moskow sedang mendiskusikan persiapan untuk perubahan yang akan terjadi di Washington.
Putin sebelumnya mengatakan ia tetap terbuka untuk berunding, tetapi kesepakatan apa pun harus mempertimbangkan kepentingan keamanan Rusia dan "realitas" di lapangan.
Pada Juni, ia menuntut Ukraina untuk menarik seluruh pasukannya dari empat wilayah yang secara sepihak diklaim Rusia sebagai miliknya dan melepaskan ambisi NATO sebelum gencatan senjata dapat diberlakukan.
Posisi Kekuatan
Putin masih bersikeras agar Ukraina melepaskan ambisinya untuk bergabung dengan NATO dan melarang pasukan aliansi tersebut ditempatkan di wilayah Ukraina, tetapi ia siap mendiskusikan jaminan keamanan bagi negara tetangganya itu, menurut laporan Reuters.
Keputusan Presiden AS Joe Biden yang mengizinkan Ukraina menggunakan rudal ATACMS di dalam wilayah Rusia bisa mempersulit dan menunda penyelesaian konflik, menurut Reuters mengutip dua orang sumber tersebut.
Meski begitu, otorisasi AS untuk menggunakan rudal-rudal tersebut bisa membuat Ukraina berbicara dengan Rusia dengan posisi yang kuat, kata duta besar Ukraina untuk Uni Eropa, Vsevolod Chentsov, kepada Bloomberg TV pada Rabu.
Perubahan sikap pemerintah Ukraina ini sebagian disebabkan oleh keputusan Korea Utara (Korut) yang mengirim lebih dari 10.000 tentara ke Kursk sebagai bagian dari aliansi Pyongyang yang makin erat dengan Moskow.
Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, memicu perselisihan terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II dan pertikaian paling berbahaya dengan Barat dalam beberapa dekade.
AS dan sekutunya telah menggelontorkan puluhan miliar dolar dalam bentuk bantuan militer dan keuangan bagi Ukraina, tetapi Kyiv terus kehilangan kekuatan di wilayah timur dalam beberapa bulan terakhir.
Pada Selasa, Putin menandatangani dekrit yang menurunkan ambang batas penggunaan senjata nuklir, beberapa hari setelah Biden mengizinkan Ukraina melakukan serangan besar-besaran dengan rudal-rudal yang dikirim AS.
Moskow mengatakan bahwa Ukraina menggunakan rudal ATACMS buatan AS untuk menyerang wilayah Rusia untuk pertama kalinya.
(bbn)