Logo Bloomberg Technoz

Pemilik Labubu Jadi Orang Terkaya di China, Segini Hartanya

Referensi
21 November 2024 10:22

Ilustrasi Boneka Labubu (Instagram @kasinglung)
Ilustrasi Boneka Labubu (Instagram @kasinglung)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Demam boneka Labubu tengah melanda dunia, termasuk Asia Tenggara. Boneka unik dengan ekspresi tengil ini berhasil menarik perhatian kolektor dan penggemar mainan dari berbagai kalangan, meski harganya tidak murah. Popularitas boneka Labubu membawa perusahaan asal China, Pop Mart, dan CEO-nya, Wang Ning, ke puncak kesuksesan.

Popularitas Labubu Mengglobal

Boneka Labubu pertama kali diperkenalkan sebagai bagian dari koleksi karakter yang disebut The Monsters, karya seniman asal Hong Kong, Kasing Lung. The Monsters mencakup beberapa karakter, seperti Labubu, Zimomo, dan Tycoco, yang terinspirasi dari dongeng Nordik. 

Labubu sendiri muncul pertama kali pada tahun 2015 dalam buku anak-anak, sebelum akhirnya diadaptasi menjadi produk mainan oleh Pop Mart pada tahun 2019.

Kesuksesan boneka ini semakin melonjak setelah Lisa BLACKPINK, salah satu idol K-pop ternama, memamerkan boneka Labubu di akun media sosial pribadinya. Aksi Lisa menarik perhatian fans global dan mempercepat peningkatan popularitas Labubu, khususnya di kalangan milenial dan Gen Z.

Lonjakan Penjualan Pop Mart

Menurut laporan KrAsia, penjualan Pop Mart mengalami peningkatan signifikan, mencapai sekitar Rp2,9 triliun, atau naik 259 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Asia Tenggara menjadi pasar internasional terbesar, dengan kontribusi penjualan mencapai Rp1,2 triliun.