Perusahaan tersebut telah absen dari pasar utang sejak 2021.
"Kami memiliki kemewahan untuk menunggu selama tiga tahun itu hingga pasar menjadi kondusif," kata Al-Murshed.
Produsen minyak milik negara ini merupakan komponen penting ekonomi Arab Saudi, dengan penjualan minyak mentah dan pembayaran yang besar membantu mendanai rencana pengeluaran multitriliun dolar Putra Mahkota Mohammed Bin Salman.
Namun, perusahaan ini dilanda dampak kemerosotan harga minyak mentah tahun ini, sementara produksi minyaknya mendekati level terendah dalam tiga tahun.
Saudi Aramco meningkatkan dividennya sebesar 4% dalam dua tahun terakhir, dan sekarang membayar lebih dari US$81 miliar dividen dasar, kata Al-Murshed.
"Kami berharap hal itu akan progresif selama bertahun-tahun," katanya, seraya menambahkan bahwa arus kas bebas perusahaan menutupinya.
Penjualan utang perusahaan akan "teratur tetapi tidak terlalu sering," kata CFO-nya, seraya menambahkan bahwa perusahaan tidak memiliki rencana untuk menjual lebih banyak utang selama sisa 2024.
"Kami ingin aktif, tetapi kami tidak ingin terlalu aktif," katanya. Salah satu alasan perusahaan menjual utang adalah untuk memperluas basis investornya, katanya.
Al-Murshed tidak menyebutkan secara spesifik apakah Saudi Aramco akan meminjam untuk mendukung pengeluaran dividennya, yang ditetapkan mencapai US$124 miliar tahun ini, melebihi laba.
Hal itu mengakibatkan Saudi Aramco mencatat posisi utang bersih pada kuartal ketiga, pertama kalinya sejak kuartal ketiga 2022. Setahun yang lalu, perusahaan tersebut memiliki lebih dari US$27 miliar dalam bentuk kas bersih.
Dividennya terdiri dari dua bagian — pembayaran dasar sebesar US$20,3 miliar per kuartal yang menghabiskan sekitar 95% dari arus kas bebas, dan porsi terkait kinerja yang ditetapkan sebesar US$10,8 miliar setiap kuartal tahun ini.
Mulai tahun depan dan seterusnya, komponen khusus tersebut akan dibayarkan sebagai persentase dari arus kas bebas residual setelah pengeluaran untuk dividen dan investasi, kata CFO Al-Murshed.
"Ketika kami menutup pembukuan untuk 2024, kami akan memasukkan rumus itu dan berapa pun jumlahnya, kami akan berusaha mendistribusikannya," katanya.
Rasio gearing Saudi Aramco — atau utang bersih terhadap ekuitas — sekitar 2% rendah dibandingkan dengan perusahaan sejenis. Perusahaan tidak menargetkan rasio tertentu, kata Al-Murshed. "Anda akan melihat rasio utang kami naik dan turun di setiap siklus," katanya.
(bbn)