Logo Bloomberg Technoz

Rerata Harga BBM Bensin dan Solar Terbaru di Asean: RI Termurah?

Mis Fransiska Dewi
21 November 2024 09:50

Pengisian bahan bakar minyak./Bloomberg-Al Drago
Pengisian bahan bakar minyak./Bloomberg-Al Drago

Bloomberg Technoz, Jakarta – Wacana peralihan subsidi bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia menjadi bantuan langsung tunai (BLT) dikhawatirkan dapat mengerek harga Pertalite dan Solar sekitar 20%—30% tahun depan. 

Sejumlah ekonom energi menilai jika Solar dan Pertalite dilepas ke nilai keekonomiannya—akibat subsidi dan kompensasinya dialihkan untuk BLT — harga keduanya bisa melambung dari banderol yang diatur saat ini senilai masing-masing Rp6.800/liter dan Rp10.000/liter.

Dengan demikian, harga Pertalite diramal dapat mencapai sekitar Rp13.000/liter, sementara harga harga Solar rawan naik menjadi sekitar Rp8.840/liter.

Wacana peralihan BBM menjadi BLT muncul dari pemerintah melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia; yang mengatakan timnya sudah mengidentifikasi tiga jenis formulasi peralihan subsidi energi, khususnya untuk BBM dan listrik.

Bahan bakar minyak (BBM)./Bloomberg-David Paul Morris

Pertama, dengan mengalihkan subsidi BBM dan listrik berbasis kuota atau barang menjadi BLT. Namun, Bahlil tidak menampik formulasi ini bakal membuat rumah sakit, sekolah, gereja, dan masjid tidak lagi mendapatkan subsidi listrik.