"Jadi pada prinsipnya, siapa saja yang memang bisa menjadi supplier kita gak ada masalah. Yang penting harganya kompetitif," ujar Budi.
Di sela konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Brasil beberapa waktu lalu, Prabowo telah bertemu dengan Narendra Modi. Pertemuan itu menjadi bagian dari kerja sama dua negara dalam bidang perdagangan.
Kerja sama tersebut termasuk upaya Indonesia untuk menyelesaikan impor beras yang ditarget akan terealisasi tahun ini.
"Kami berharap dapat menyelesaikan kesepakatan impor beras dari India," kata Prabowo, dilansir melalui laman resmi Sekretariat Presiden RI.
Sepanjang Januari hingga Oktober tahun ini, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indonesia telah mengimpor beras sebanyak 3,48 juta ton, dengan nilai total US$2,15 miliar atau sekitar Rp34 triliun.
Mayoritas impor tersebut berasal dari tiga negara utama yakni Thailand, Vietnam, serta Myanmar.
"Kita impor 3,48 juta ton atau US$2,15 miliar dimana negara asal utama Thailand, Vietnam, dan Myanmar. Angka ini kumulatif Januari-Oktober,” ujar Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti.
(ain/wep)