Logo Bloomberg Technoz

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 19–20 November 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 6%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%.

Keputusan ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk menjaga inflasi dalam sasaran 2024 dan 2025, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Ekonom Bahana Sekuritas Putera Satria Sambijantoro berpandangan, BI Rate ditentukan oleh perkembangan nilai tukar Rupiah.

Dalam sebulan, mata uang Tanah Air masih melemah 1,86% di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). Sepanjang 2024 (year-to-date/YtD), rupiah terdepresiasi 2,98%.

Pergerakan BI Rate Hingga 2024 (Bloomberg)

Peluang pemangkasan BI Rate rasanya semakin sempit bahkan bukan tidak mungkin dalam 12 bulan ke depan ada potensi kenaikan suku bunga acuan lagi, menurut Ekonom Bloomberg Economics Tamara Henderson. Terutama bila dolar AS semakin perkasa dan tingginya imbal hasil di AS menguras likuiditas dari pasar-pasar emerging market.

Adapun mengenai arah atau posisi kebijakan moneter ke depan, lanjut Perry Warjiyo, Gubernur BI, fokusnya adalah stabilitas. 

“Fokus kami adalah kebijakan moneter diarahkan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar Rupiah dari dampak semakin tingginya ketidakpastian geopolitik dan perekonomian global dengan perkembangan politik di Amerika Serikat. Fokusnya tetap menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah,” paparnya.

Akan tetapi, tambah Perry, bukan berarti BI tidak memikirkan soal pertumbuhan ekonomi. Meski bukan melalui kebijakan moneter, upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dilakukan melalui kebijakan makroprudensial.

Ke depan, BI terus akan memperhatikan pergerakan nilai tukar Rupiah dan prospek inflasi serta perkembangan data dan dinamika kondisi yang berkembang dalam mencermati ruang penurunan suku bunga lebih lanjut.

Dari global, tekanan bagi IHSG juga akan terpicu oleh peningkatan ketegangan geopolitik di Eropa.

Keterlibatan rudal AS yang digunakan Ukraina untuk menyerang sasaran-sasaran di Rusia menempatkan dunia dalam risiko Perang Dunia Ketiga, menghadapkan dua musuh bebuyutan AS vs Rusia. Ukraina juga memakai rudal pemberian Inggris untuk menyerang Rusia.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, Ukraina menggunakan rudal ATACMS buatan AS untuk menyerang wilayah Rusia. Serangan tersebut dilakukan setelah Pemerintahan Presiden AS Joe Biden memberikan izin pada Ukraina untuk menggunakan persenjataan dari negara-negara Barat guna menyerang Rusia pada hari ke-1.000 sejak perang dimulai.

Tentara Rusia (Sumber: Bloomberg)

Rusia sebelumnya telah memperingatkan Barat bahwa jika Washington mengizinkan Ukraina meluncurkan rudal AS, Inggris, atau Prancis jauh ke dalam wilayah Rusia, Moskow akan menganggap negara-negara NATO tersebut terlibat langsung dalam perang di Ukraina.

Gubernur Federal Reserve Bank of Boston, Susan Collins, mengatakan pemangkasan suku bunga lebih lanjut diperlukan, tetapi para pembuat kebijakan harus bertindak hati-hati agar tidak bergerak terlalu cepat atau terlalu lambat.

Harga pasar swap menunjukkan peluang kurang dari 50% menyatakan The Fed akan menurunkan suku bunga lagi pada Desember.

Terlebih, untuk prospek 2025, peluang pemangkasan Fed Fund Rate diproyeksikan lebih kecil.

Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, para pelaku pasar saat ini menunggu sinyal penting mengenai rencana Federal Reserve berkaitan dengan suku bunga.

“Mengingat ketahanan ekonomi AS yang luar biasa, para pelaku pasar memprediksi lebih dari 50% peluang penurunan suku bunga sebesar 25 bps bulan depan dan penurunan suku bunga kurang dari 60 bps hingga pertengahan tahun 2025,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.

Analis Phintraco Sekuritas juga memaparkan, data Ekonomi AS cukup sibuk pada hari ini. AS dijadwalkan rilis data-data ketenagakerjaan yang diperkirakan sedikit memburuk, tapi diyakini tidak ada merubah stance The Fed terhadap arah kebijakan pemangkasan yang less-aggressive. 

“IHSG masih bergerak fluktuatif sampai dengan Rabu. IHSG masih menunggu konfirmasi rebound ke 7.200 sebagai validasi minor bullish reversal,” mengutip riset Phintraco.

Pasalnya di 7.180 bertepatan dengan indikator MA-5. Terhentinya reli penguatan Wall Street diperkirakan meredam aksi jual di pasar modal Indonesia.

“Sehingga IHSG dapat kembali coba rebound ke 7180-7200.”

Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi MEDC, EMTK, TINS, ELSA, dan ACES.

Sementara itu, Analis BRI Danareksa Sekuritas memaparkan, belum ada perubahan signifikan pada pergerakan IHSG setelah sebelumnya menembus support 7.228.

“Arah tren masih bearish dan masih berpotensi melanjutkan penurunan ke area support berikutnya di 6.998–7.064,” papar BRI Danareksa Sekuritas dalam risetnya.

BRI Danareksa juga memberikan catatan, resisten sementara di 7.370. Bersamaan dengan risetnya, BRI Danareksa memberikan rekomendasi saham hari ini, EMTK, dan PTRO.

(fad/aji)

No more pages