Bloomberg Technoz, Jakarta - Penjualan browser Chrome diperkirakan bernilai US$20 miliar (sekitar Rp317 triliun) jika hakim setuju atas permintaan Departemen Kehakiman (DOJ) Amerika Serikat (AS) untuk membubarkan Google Alphabet Inc.
DoJ sebelumnya meminta hakim mengambil keputusan hukum bahwa Google secara ilegal memonopoli pasar pencarian daring, untuk mewajibkan sejumlah langkah tertentu terkait kecerdasan buatan (AI) dan sistem operasi ponsel pintar Android miliknya, termasuk menjual browser Chrome.
Menurut analis Bloomberg Intelligence, Mandeep Singh, Chrome setidaknya memiliki valuasi US$15-US$20 miliar, lewat kepemilikan pengguna aktif bulanan (monthly active users/MAU) sekitar 3 miliar.
Namun, prospek valuasi Chrome tersebut tergantung pada kemampuan mereka untuk menghubungkan Chrome ke layanan lain, kata Bob O'Donnell dari TECHnalysis Research.
“Hal ini tidak dapat dimonetisasi secara langsung. Ini berfungsi sebagai pintu gerbang ke hal-hal lain. Tidak jelas bagaimana Anda mengukurnya dari perspektif hanya dari pengumpulan pendapatan,” kata dia, dilansir dari Bloomberg News.
Para pejabat anti-monopoli juga meminta adanya upaya persyaratan lisensi data kepada hakim Amit Mehta. Jika hakim Mehta menuruti, akan mengubah konstelasi pasar pencarian daring dan industri AI.
Bisnis iklan Google adalah kunci kemenangan bisnis Alphabet selama ini, yang menjadi dasar tuduhan bahwa perusahaan melakukan tindakan antimonopoli dengan kepemilikan Chrome, salah satu browser populer di dunia.
Perusahaan ini dapat melihat aktivitas dari pengguna yang masuk, dan menggunakan data tersebut untuk menargetkan promosi secara lebih efektif, yang menghasilkan sebagian besar pendapatannya.
Google juga telah menggunakan Chrome untuk mengarahkan pengguna ke produk AI andalannya, Gemini, yang memiliki potensi untuk berevolusi dari bot penjawab menjadi asisten yang mengikuti pengguna di web.
Memaksa Google untuk mensindikasikan hasil pencariannya akan memungkinkan mesin pencari lain dan perusahaan rintisan AI untuk meningkatkan kualitas mereka dengan cepat. Sementara umpan data akan memungkinkan pihak lain untuk membangun indeks pencarian mereka sendiri.
(prc/wep)