“Mayoritas negara sudah meninggalkan pembangkit listrik tenaga batu bara untuk beralih ke energi bersih yang lebih terjangkau dan reliabel. Namun penggunaan batu bara masih tumbuh. Pembangkit listrik tenaga batu bara adalah salah satu ancaman terbesar untuk memenuhi target penurunan suhu bumi 1,5 derajat celcius,” papar Wopke Hoekstra, Komisioner Uni Eropa untuk Aksi Iklim, seperti dikutip dari Bloomberg News.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara masih tertahan di zona bearish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 42,46. RSI di bawah 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Semenntara indikator Stochastic RSI ada di 32,81. Menempati area jual (short).
Ke depan, harga batu bara masih berpeluang naik meski terbatas. Target resisten terdekat adalah US$ 142/ton yang merupakan Moving Average (MA) 10. Jika tertembus, maka MA-20 di US$ 144/ton boleh menjadi target selanjutnya.
Sedangkan target support ada di US$ 137/ton yang adalah MA-200.
(aji)