“Pada akhirnya, ini adalah tentang mendukung lingkungan online yang lebih aman dan sehat bagi kaum muda Australia.”
Australia mengikuti sejumlah negara lain yang telah mencoba membatasi akses ke media sosial untuk anak-anak, dengan keberhasilan yang beragam.
Kini upaya sejenis, membatasi medsos pada anak dan remaja, tengah disusun oleh pemerintah Indonesia. Hal yang menurut sejumlah pakar cukup terlambat.
Norwegia memberlakukan usia minimum 13 tahun untuk penggunaan media sosial, namun survei menemukan lebih dari 70% anak berusia 11 tahun di sana masih menggunakan platform populer tersebut.
Belum ada rincian tentang bagaimana larangan ini akan diberlakukan, meskipun pemerintah mengatakan ketentuan privasi baru akan dimasukkan dalam undang-undang untuk mendukung larangan tersebut.
Rowland mengatakan kepada rekan-rekannya di kaukus Partai Buruh minggu ini bahwa warga Australia tidak akan diwajibkan untuk mengunggah identifikasi.
Dia juga mengatakan bahwa tidak akan ada pengecualian untuk anak-anak yang mendapatkan izin orang tua untuk menggunakan media sosial.
Sejauh ini belum ada tanggapan dari perusahaan media sosial. Baik Meta maupun X mengatakan bahwa mereka ingin melihat toko aplikasi seperti yang dijalankan oleh Google dan Apple bertanggung jawab untuk memberlakukan verifikasi usia, daripada platform itu sendiri.
“Jika setiap aplikasi diharuskan untuk menerapkan kontrol yang sesuai dengan usianya sendiri, maka beban akan benar-benar jatuh pada anak muda dan orang tua untuk setiap aplikasi yang berbeda yang ingin digunakan oleh anak muda,” kata Direktur Kebijakan Regional Meta untuk Australia Mia Garlick dalam sebuah wawancara dengan Australian Broadcasting Corp.
(bbn)