Logo Bloomberg Technoz

Program 3 Juta Rumah, BI Genjot Insentif ke Sektor Konstruksi-KPR

Dovana Hasiana
21 November 2024 06:30

Suasana pembangunan perumahan di kawasan Cileungsi, Kab Bogor, Jawa Barat, Kamis (30/5/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Suasana pembangunan perumahan di kawasan Cileungsi, Kab Bogor, Jawa Barat, Kamis (30/5/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengatakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM) digelontorkan kepada bank yang menyalurkan kredit atau pembiayaan di sektor perumahan untuk mendukung program 3 juta rumah.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung merinci insentif KLM itu diberikan kepada bank yang menyalurkan pembiayaan di sektor konstruksi, real estate, kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA).

"Mengenai program 3 juta rumah tentu kami sangat menyambut baik karena perumahan kita backlog tinggi," ujar Juda dalam konferensi pers, Rabu (20/11/2024).

Selain itu, pelonggaran rasio loan to value (LTV) yang masih sangat longgar. "Dari sisi LTV down payment masih 0% atau LTV 100%. Artinya membuka, kita masih sangat longgar, bahkan bisa berikan kredit dengan DP 0%."

Hingga akhir Oktober 2024, BI telah menyalurkan insentif KLM sebesar Rp259 triliun kepada kelompok bank BUMN sebesar Rp120,9 triliun, bank BUSN sebesar Rp110,9 triliun, BPD sebesar Rp24,7 triliun, dan KCBA sebesar Rp2,6 triliun. Insentif KLM tersebut disalurkan kepada sektor-sektor prioritas, yaitu sektor hilirisasi mineral dan batu bara (minerba) dan pangan, sektor otomotif, perdagangan dan listrik, gas dan air (LGA), sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, serta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).