Ramalan BI Soal Trump: Tarif Dagang Tinggi & Potong Pajak
Dovana Hasiana
21 November 2024 06:20
Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menilai Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan menerapkan kebijakan ekonomi yang melihat ke dalam atau inward looking policy, seperti tarif perdagangan yang tinggi dan pemotongan pajak atau tax cut.
Gubernur BI Perry Warjiyo memaparkan, kebijakan pertama yang akan disoroti Trump ialah terkait penerapan tarif perdagangan yang tinggi, terutama kepada negara-negara yang mengalami surplus perdagangan besar dengan AS, seperti China, Uni Eropa, Meksiko dan Vietnam.
Perry memproyeksi tarif perdagangan yang tinggi berpotensi mulai diterapkan pada semester II 2025. Misalnya kepada Uni Eropa, ada tarif 25% untuk besi aluminium, motor vehicle dan yang lain, sedangkan dengan China, tarif 25% untuk chemical.
"Ini data hari ini tentu kami akan diskusi terus, tetapi pengenaan tarif yang tinggi ini yang kemudian akan kami sebut fragmentasi perdagangan," ujar Perry dalam konferensi pers, Rabu (20/11/2024).
Fragmentasi perdagangan, kata Perry, kemudian akan menyebabkan perlambatan ekonomi di negara-negara tersebut. Dengan demikian, perlambatan ekonomi China diramal akan makin terjadi. Selain itu, ekonomi Uni Eropa, yang mulai berangsur naik, diproyeksikan tidak terjadi.