BI Gelontorkan Likuiditas Rp259 Triliun ke Perbankan RI
Dovana Hasiana
21 November 2024 06:00
Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengumumkan telah menyalurkan insentif likuiditas makroprudensial (KLM) sebesar Rp259 triliun hingga akhir Oktober 2024.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan rinciannya sebanyak Rp120,9 triliun kepada kelompok bank badan usaha milik negara (BUMN), Rp110,9 triliun untuk bank swasta nasional (BUSN), Rp24,7 triliun untuk bank pembangunan daerah (BPD), dan Rp2,6 triliun untuk kantor cabang bank asing (KCBA) sebesar Rp2,6 triliun.
"Insentif KLM tersebut disalurkan kepada sektor-sektor prioritas, yaitu sektor hilirisasi mineral dan batu bara [minerba] dan pangan, sektor otomotif, perdagangan dan listrik, gas dan air [LGA], sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, serta usaha mikro, kecil dan menengah [UMKM]," uja Perry dalam konferensi pers, Rabu (20/11/2024).
Sebelumnya, Perry mengatakan akan menggeser sektor penerima insentif KLM ke industri padat karya yang mendorong peningkatan lapangan kerja.
Nantinya, perbankan yang menyalurkan kredit ke industri padat karya akan mendapatkan insentif KLM berupa pengurangan Giro Wajib Minimum (GWM) hingga 4%, mulai 1 Januari 2025.