Dorongan tersebut, kata Erick, juga diharapkan dilakukan dapat menambah daya beli masyarakat.
"Dengan efisiensi ini, kita bisa mendorong masyarakat juga menaikkan daya belinya, karena tadi berbagai cicilan seperti rumah bisa diperpanjang."
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait sebelumnya memastikan akan menggenjot program 3 juta rumah yang diusung Prabowo.
Dalam program tersebut, Maruarar juga telah merencanakan peningkatan target dan perubahan proporsi dukungan pembiayaan perumahan. Hal tersebut diperlukan agar pembiayaan perumahan tidak selalu mengandalkan anggaran APBN, namun juga dari pendanaan perbankan.
"Kami menargetkan rumah subsidi dari sebelumnya 220.000 menjadi 800.000 unit. Selain itu juga mendorong pendanaan KPR FLPP dan SBUM serta perubahan proporsi APBN dan Bank yang sebelumnya 75:50 menjadi 50:50," ujar Ara, sapaan akrabnya, belum lama ini.
(ain)