Logo Bloomberg Technoz

Pertalite Bisa Naik 30% Jika Subsidi BBM Diganti BLT Tak Bertahap

Mis Fransiska Dewi
20 November 2024 14:30

Karyawan SPBU Pertamina./Bloomberg- Dimas Ardian
Karyawan SPBU Pertamina./Bloomberg- Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta – Pemerintah disarankan untuk menerapkan wacana peralihan subsidi bahan bakar minyak (BBM) menjadi bantuan langsung tunai (BLT) secara bertahap dan tidak drastis. Jika tidak, harga Solar dan Pertalite terancam naik hingga 30%.

Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution (ISEAI) Ronny P Sasmita mengatakan harga jenis BBM penugasan khusus (JBKP) Pertalite dan jenis BBM tertentu (JBT) Solar sebenarnya tidak hanya dipengaruhi kebijakan subsidi saja. 

Komponen-komponen lain mulai dari harga minyak dunia, biaya impor, biaya transportasi, nilai tukar, dan sebagainya juga memengaruhi struktur pembentukan harga kedua BBM tersebut.

Jika Solar dan Pertalite dilepas ke nilai keekonomiannya, akibat subsidi dan kompensasinya dialihkan untuk BLT, harga keduanya bisa melambung sekitar 20%—30% dari harga yang diatur saat ini senilai masing-masing Rp6.800/liter dan Rp10.000/liter. 

“Saya menduga kalau harga Pertalite [RON 90] itu dilepas [sesuai mekanisme pasar], itu bisa sampai Rp13.000—Rp14.000 per liter. Itu cukup besar. Kalau Solar, ya [kenaikannya] bisa di kisaran 20%—30% dari harga hari ini,” ujarnya saat dihubungi, Rabu (20/11/2024).

Konsumen membeli Pertalite di SPBU Pertamina./Bloomberg-Dimas Ardian