Logo Bloomberg Technoz

Inflasi April Rendah, Analis Sebut Bunga Acuan Bisa Turun Juli

Ruisa Khoiriyah
02 May 2023 13:00

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Inflasi April lebih rendah dari perkiraan pasar meski terjadi puncak musim perayaan Ramadan dan Lebaran 2023, semakin memperluas ruang bagi Bank Indonesia untuk menurunkan bunga acuan lebih cepat ketimbang perkiraan sebelumnya.

BI diperkirakan bisa mulai menggunting bunga acuan pada Juli 2023 atau awal semester II-2023. Pengguntingan bunga acuan itu dibutuhkan agar pertumbuhan ekonomi tetap terstimulasi dengan mendukung konsumsi masyarakat lebih cepat pulih. 

Pertumbuhan penyaluran kredit perbankan juga diharapkan dapat lebih bergairah dengan bunga yang melandai sehingga target bank sentral 10%-12% pertumbuhan pinjaman tahun ini dapat tercapai. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, inflasi April sebesar 0,33%, lebih rendah dibandingkan Ramadan dan Lebaran 2022. Dengan demikian, inflasi IHK tahunan mencapai 4,33%, jauh lebih landai dibandingkan inflasi Maret sebesar 4,97%.

Laju Suku Bunga Acuan Bank Indonesia (BI) Saat ini Tetap 5,75% (Bloomberg)

Lebih landainya inflasi April kendati terjadi puncak musim perayaan Lebaran 2023, menurut penjelasan BPS, adalah karena imbas dari deflasi harga pangan. “Ini dipengaruhi oleh pasokan komoditas hortikultura terjaga dan aktivitas panen sepanjang Maret dan April tecermin deflasi cabe merah dan cabe rawit dan meredam inflasi umum pada April 2023,”