Saham-saham transportasi yang jadi pendorong pelemahan IHSG ialah saham PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM) drop 4,22%, saham PT Jaya Trishindo Tbk (HELI) terpeleset 3,05%, dan saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) juga melemah dengan penurunan 1,75%.
Disusul oleh pelemahan saham teknologi, yaitu saham PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) yang ambles 5,28%, saham PT WIR Group Tbk (WIRG) drop 4,85%, dan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang mencetak pelemahan 1,35%.
Sementara saham infrastruktur yang berisikan saham-saham BUMN Karya justru menguat dan melesat di zona hijau, ialah saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) terbang 6,92%, saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) melesat dengan kenaikan 3,85%, dan juga saham PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) menguat 2,55%.
Senada, saham PT PP Presisi Tbk (PPRE) melejit 2,99%, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) lompat 2,68%, serta saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menguat 0,88%.
Melesatnya saham-saham infrastruktur, terutama BUMN Karya, tersengat sentimen atas pernyataan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo yang berencana menghentikan sementara proyek-proyek besar infrastruktur.
Doddy awal pekan ini menyatakan, pembangunan proyek infrastruktur besar akan dihentikan untuk sementara waktu. Proyek yang dimaksud seperti bendungan.
“Pembangunan fisik besar seperti bendungan, sementara kemungkinan akan kami hentikan sementara waktu,” terang Doddy.
Alasannya, anggaran belanja Pemerintah akan difokuskan untuk mendukung program ketahanan pangan. Alih-alih menambah proyek besar seperti bendungan, Pemerintah lebih memilih mengoptimalkan infrastruktur yang sudah ada.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto disebut telah meminta Kementerian Keuangan untuk menahan sementara anggaran pembangunan infrastruktur baru, sejalan dengan rencana penataan ulang pemanfaatan uang negara untuk program prioritas Prabowo ke depan.
(fad)