Logo Bloomberg Technoz

MicroStrategy adalah investor institusi yang paling rajin mengakumulasi beli Bitcoin pada harga berapapun, dengan 331.200 Bitcoin mereka beli dengan harga agregat sekitar US$16,5 miliar—jauh di bawah nilai saat ini.

Terakhir kali perusahaan mencatatkan kepemilikan aset US$30 miliar (sekitar Rp475,5 triliun) dalam bentuk Bitcoin.  Selama periode 11-17 November MicroStrategy melaporkan pembelian sekitar 51.780 Bitcoin kepada otoritas SEC Amerika. Antara 31 Oktober dan 10 November lalu perusahaan juga membeli lebih dari 27.000 Bitcoin.

Perusahaan mengumumkan pada hari Senin malam bahwa mereka akan menawarkan tambahan US$1,75 miliar (sekitar Rp27,7 triliun) dalam bentuk surat utang senior konversi yang jatuh tempo pada tahun 2029.

Investor besar Bitcoin Michael Saylor dan seorang pengusaha dan CEO MicroStrategy. (Dok: Bloomberg)

Usai sempat mengalami kejatuhan terburuk dalam satu bulan terakhir menjadi US$87.300, pada 13 November, kini Bitcoin tak kuasa bangkit.

Hingga pukul 12.49 waktu Indonesia, Bitcoin mencatatkan volume perdagangan US$75,28 miliar atau setara dengan 814.599 koin BTC. 

Pergerakannya 0,98% lebih tinggi dibandingkan 24 jam terakhir. Pada rentang mingguan Bitcoin masih menorehkan catatan 5,35% secara point-to-point menjadi US$92.477, dilansir dari CoinMarketCap, Rabu.

Berdasarkan catatan Crypto Fear and Greed Index, pada industri kripto, variabelnya menunjukkan angka 83, turun dari posisi sebelumnya “extreme greed” 90. Hal ini menunjukkan pasar dalam posisi cukup bertaruh pada aset digital dengan level maksimal 100 “sangat serakah”.

Riset analis Ajaib Kripto Panji Yudha kerap menyampaikan bahwa fase ketamakan yang bertahan lama kerap kali menunjukkan sinyal harga kripto telah naik secara signifikan dalam waktu singkat dan mungkin rentan terhadap koreksi.

Sentimen dari pemerintahan Trump adalah Amerika bakal merealisasikan ide cadangan strategis Bitcoin serta menjadikan negara ini ibukota kripto dunia. Saat kepastian Trump kembali menjadi presiden, Bitcoin menembus level ATH sudah sejak Maret 2024 bertahan pada kisaran US$73.737 menjadi US$74.594.

Hanya beberapa hari kemudian, Bitcoin kemudian mencapai US$80.000 pada 10 November, menandai level ATH, karena pasar ramai membicarakan kemenangan Partai Republik. 24 jam berlalu, Bitcoin naik di atas US$82.000 sebelum melonjak menjadi US$93.500 pada 13 November.

Emas Digital Bitcoin Vs Emas, Bagaimana Tren Harganya?

Pada saat pasar aset digital, khususnya Bitcoin, masih mencoba bertahan reli harga,  emas tradisional justru tengah berada kondisi kurang beruntung. 

Kelompok analis Citigroup menulis dalam sebuah catatan hari Senin, korelasi antara Bitcoin dan emas terputus segera setelah malam pemilihan pilpres AS. Korelasi kedua aset ini—emas tradisional dan emas digital— tidak mungkin kembali.

“Kami telah lama berpendapat bahwa julukan 'emas digital' Bitcoin belum tepat, terutama jika dilihat dari alokasi portofolio,” kata mereka.

“Emas terus memiliki keuntungan yang jelas dalam berfungsi sebagai penyimpan nilai, meskipun kedua aset tersebut merupakan instrumen yang memiliki pasokan terbatas dan tidak menghasilkan kupon.”

Sementara itu dengan investor mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve di tengah ekonomi AS yang solid, juga dapat mempengaruhi permintaan spekulatif untuk token digital. 

Beberapa optimisme sedang diredam oleh risiko inflasi dari prospek tarif perdagangan dan pengeluaran defisit untuk mendanai pemotongan pajak.

Korelasi pergerakan emas dan Bitcoin. (Bloomberg)

Trump telah bersumpah untuk menciptakan kerangka kerja regulasi yang ramah untuk aset digital, menyiapkan tempat penyimpanan Bitcoin strategis (Bitcoin Strategic Reserve), dan menjadikan AS sebagai pusat global industri ini. 

Trump, yang dulunya skeptis terhadap kripto, mengubah sikapnya setelah perusahaan-perusahaan aset digital mengeluarkan dana besar-besaran selama kampanye pemilu untuk mempromosikan kepentingan mereka.

“Ekuitas tetap menjadi pendorong makro kripto yang paling signifikan,” kata analis Citigroup, mencatat bahwa korelasi antara aset digital dan saham kemungkinan akan tetap tinggi hingga kebijakan ekonomi Trump menjadi lebih jelas.

“Korelasi kripto dengan US$ berubah positif pada 8 November, yang merupakan kejadian yang cukup langka dalam beberapa tahun terakhir meskipun biasanya tidak berlangsung lama,” kata mereka.

Pergeseran Peraturan

Ahli strategi JPMorgan Chase & Co. yang dipimpin oleh Nikolaos Panigirtzoglou mengatakan bahwa rezim Trump cenderung melahirkan kebijakan dengan pendekatan yang lebih kolaboratif. Inji termasuk untuk peraturan seputar kripto.

Bank dapat menikmati ruang lingkup yang lebih besar untuk terlibat dengan aset digital, kata tim tersebut. Pasar kemudian lebih berharap akan persetujuan ETF Spot dana yang diperdagangkan untuk koin selain Bitcoin dan Ether.

Kejelasan peraturan akan menjadi penarik bagi investasi modal ventura, merger dan akuisisi, dan penawaran umum perdana, menurut para ahli strategi. Tetapi pembentukan cadangan Bitcoin AS adalah “peristiwa dengan probabilitas rendah,” tambah mereka.

ETF spot-Bitcoin AS menarik arus masuk bersih sebesar US$4,7 miliar dari 6 November hingga 13 November, pada hari ketika mata uang kripto asli ini mencapai puncak sepanjang masa di US$93.462.

Sekitar US$771 juta keluar dari produk ini pada hari Kamis dan Jumat, meninggalkan kelompok penerbit ETF Spot ini dengan total aset US$95 miliar, demikian data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. 

(prc/wep)

No more pages