Menteri Keuangan AS Janet Yellen di sisi lain mengatakan kepada anggota parlemen pada Senin pagi bahwa negara itu berisiko mengalami gagal bayar paling cepat 1 Juni.
Sejauh ini, pasar masih mengisyaratkan keyakinan mereka bahwa para pembuat kebijakan di Washington dapat mencapai kesepakatan tepat waktu untuk mencegah gagal bayar terjadi. Pejabat tinggi dari bank sentral AS The Federal Reserve dan Departemen Keuangan mengatakan default bisa menjadi bencana besar bagi ekonomi AS, yang mendorong naiknya biaya pinjaman kartu kredit, KPR, dan kredit mobil.
Biden berencana menggunakan pertemuan Gedung Putih itu untuk menekan Partai Republik agar menaikkan batas utang tanpa syarat dan menyatakan kesediaan untuk membahas pemotongan pengeluaran secara terpisah, kata pejabat Gedung Putih.
McCarthy di sisi lain mengatakan partainya tidak akan menaikkan batas utang tanpa pemotongan anggaran.
"Presiden Biden telah menolak untuk melakukan tugasnya - mengancam akan membuat negara kita gagal bayar untuk pertama kalinya - dan waktu terus berjalan," katanya dalam sebuah pernyataan pada Senin malam.
AS mencapai batasan plafon utang yang diperbolehkan undang-undang saat ini sebesar US$31,4 triliun pada bulan Januari, dan Departemen Keuangan telah mencegah kemungkinan default dengan menggunakan manuver akuntansi khusus sejak saat itu.
Tenggat waktu yang ketat meningkatkan kemungkinan Kongres AS akan meloloskan kenaikan plafon utang jangka pendek untuk mengulur waktu sementara pembicaraan soal anggaran berlanjut.
“Mengapa kita berbicara tentang sesuatu yang bersifat jangka pendek? Bergerak saja. Ini baru awal Mei,” kata Senator Partai Republik Lisa Murkowski dari Alaska.
--Dengan asistensi Zach C. Cohen, Laura Litvan, Justin Sink, dan Alexandra Harris.
(bbn)