“Dengan transformasi rantai pasok ini, peternak akan terdorong meningkatkan kualitas ternak dan produk susu sesuai standar internasional sehingga produksi susu berkualitas akan meningkat,” kata dia.
Dalam kesempatan sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan juga memastikan telah meminta pengusaha yang akan mengimpor susu hanya diizinkan jika sudah menyerap susu dari pemerah lokal.
Meski demikian, Zulhas mengatakan instruksi tersebut akan disampaikan melalui Kementerian Pertanian (Kementan), sebagai pemegang kuasa pemberi izin impor susu.
"Kalau mau impor susu itu harus ada izin rekomendasi dari Kementan. Kementan tidak akan ngasih rekomendasi kalau importir tidak membeli dari susu lokal," ungkap Zulhas dalam siaran resminya.
Para pengusaha pengepul susu juga menyoroti pentingnya landasan hukum yang kuat untuk mendukung rencana penyerapan susu segar peternak lokal, sesuai arahan Kementerian Pertanian kepada Idustri Pengelolaan Susu (IPS).
"Kalau saya lebih concern kepada mengawal Perpres [peraturan presiden]-nya, karena tanpa ada Perpres, wacana itu hanya akan jadi angin sia-sia," ujar Direktur Utama PT Nawasena Satya Perkasa (NSP) Bayu Aji Handayanto kepada Bloomberg Technoz, belum lama ini.
Data Produksi & Impor Susu
Mengutip dari data Kementan, produksi susu segar di Indonesia sepanjang 2023 tercatat mencapai sekitar 837.223 ton, mengalami kenaikan sekitar 1,6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berada di angka 824.273 ton.
Jawa Timur tetap menjadi kontributor terbesar, memproduksi sekitar 456.340 ton atau lebih dari setengah produksi susu nasional, disusul oleh Jawa Barat dengan 268.460 ton, dan Jawa Tengah dengan 89.540 ton.
Meski demikian, ketergantungan pada impor susu sendiri masih cukup tinggi karena produksi susu lokal hanya mampu memenuhi sekitar 20%—22% dari kebutuhan dalam negeri.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, sejak Januari hingga Oktober 2024, Indonesia juga tercatat masih asgresif mengimpor susu mencapai 257.300 ton, atau naik 7,07% secara tahunan.
Impor susu terbesar berasal dari Selandia Baru, dengan volume 126.840 ton atau mencakup 49,30% dari total impor susu RI.
Posisi kedua ditempati oleh Amerika Serikat (AS), dengan volume impor susu sebesar 45.180 ton atau setara 17,56% dari total impor susu. Ketiga, Australia dengan volume impor susu sebesar 38.190 ton atau setara 14,84%.
“Negara utama asal impor susu Indonesia adalah Selandia Baru, AS, dan Australia,” ucap Amalia, Plt Kepala BPS dalam konferensi pers, belum lama ini.
(ain)