1. Adanya penurunan biaya di seluruh bandara yaitu PJP2U (PSC) dan PJP4U serta biaya navigasi penerbangan dari Airnav, turun lebih dari 10%.
2. Jika PPN pada tiket yang merupakan PPN Masukan dihilangkan, maka seluruh PPN Keluaran khususnya pada avtur, PJP4U dan yang lainnya juga harus dihilangkan.
3. Otoritas energi nasional sebaiknya menetapkan harga jual fuel (avtur) sesuai MOPS.
4. Menghilangkan semua bea masuk suku cadang pesawat udara.
5. Penambahan operating hours tanpa ada penambahan biaya pada bandar udara, terutama bandara BTJ, PDG, PKU, BTH, DJB, TJQ, PLM, PGK, SRG, SOC, SUB, YIA, JOG, HLP, KOE, MOF, TMC, LOP, AAP, PKN, PNK, BPN, MDC, GTO, TTE, AMQ, DJJ, SOQ, TIM, MKQ dan BIK.
6. Biaya PJP2U (PSC) bandara dipisahkan dari tiket.
"Keenam langkah tersebut harus dilaksanakan bersamaan dengan penurunan TBA atau penghapusan fuel surcharge sehingga biaya-biaya yang dikeluarkan maskapai penerbangan juga turun dan kerugian maskapai penerbangan tidak bertambah besar," kata Denon.
Dengan demikian, lanjut dia, maskapai dapat tetap melangsungkan bisnisnya, menjaga konektivitas transportasi udara dan melaksanakan operasional penerbangan yang selamat, aman dan nyaman.
Presiden Prabowo Subianto meminta Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) Wamildan Tsani Panjaitan untuk menurunkan harga tiket pesawat. Permintaan tersebut muncul akibat adanya polemik di tengah masyarakat karena harga tiket maskapai pelat merah tersebut saat ini terbilang mahal.
"Pak Presiden sudah memerintahkan penyesuaian harga pesawat, dan kami selaku maskapai dan juga merupakan bagian dari Kementerian BUMN akan melaksanakan instruksi tersebut," ujar Wamildan saat ditemui di Jakarta, Jumat (15/11/2024) lalu.
Wamildan mengatakan, dalam waktu dekat, perseroan akan melakukan pembahasan lebih lanjut bersama dengan Satgas Penurunan Harga Tiket Pesawat, yang telah dibentuk sebelumya; meliputi evaluasi komponen yang berpengaruh terhadap harga tiket.
"Ini masih proses, tidak bisa maskapai saja. Jadi, dalam beberapa pertemuan [nanti], kami akan memberikan update prosesnya, dengan target sebelum Nataru [Natal dan Tahun Baru]," ujar dia.
Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta semua pihak meramu kemungkinan penurunan harga tiket pesawat.
Langkah ini diambil untuk memastikan pelayanan transportasi udara yang aman, nyaman, dan terjangkau selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"InsyaAllah, kami akan terus mengupayakan pelayanan yang optimal bagi masyarakat agar bisa aman, nyaman, dan terjangkau selama pada masa libur Nataru nanti," kata AHY dalam rapat bersama Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN, kemarin.
AHY menyebut libur panjang akhir tahun selalu mendatangkan banyak wisatawan yang pergi berlibur. Dengan tarif pesawat yang terjangkau dapat berdapak pada roda perekonomian di kalangan masyarakat.
Dia menjelaskan, ada berbagai aspek yang diperhatikan dalam proses menurunkan harga tiket penerbangan. Yaitu aspek perpajakan, bahan bakar, kebutuhan, ketersediaan, suku cadang, dan performa keuangan dari industri penerbangan.
(ain)