Tidak hanya itu, housing starts Oktober juga berada di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan sebanyak 1,33 juta.
Pembangunan rumah baru terkendala karena masih cukup banyaknya rumah yang belum terjual. Selain itu, suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang masih tinggi yaitu mendekati 7% juga mempengaruhi minimnya permintaan.
Data di sektor properti menjadi sinyal bahwa ekonomi Negeri Paman Sam tidak sesolid yang terlihat. Ada perlambatan di sana-sini.
Akibatnya, pasar melihat ruang penurunan suku bunga acuan oleh bank sentral Federal Reserve makin besar. Mengutip CME FedWatch, kemungkinan pemangkasan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) pada Oktober adalah 58,9%. Sedikit lebih tinggi dibandingkan 18 November yang sebesar 58.7%.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun karena ikut menurunkan opportunity cost.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih tertahan di zona bearish. Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 47,32. RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Sementara indikator Stochastic RSI ada di 50,22. Menghuni area beli (long) meskipun masih cenderung netral.
Dengan demikian, harga emas masih berpeluang naik pada perdagangan hari ini. Apalagi pivot point US$ 2.628/troy ons sudah terlewati.
Target resisten terdekat ada di rentang US$ 2.639-2.651/troy ons. Adapun target support terdekat ada di kisaran US$ 2.632-2.618/troy ons.
(aji)