Logo Bloomberg Technoz

Secara teknikal nilai rupiah berpotensi menguat terbatas hari ini menuju resistance terdekat di Rp15.810/US$.  Level resistance selanjutnya ada di Rp15.800/US$ hingga Rp15.740/US$ di MA-100 sebagai level optimis penguatan rupiah dengan time frame daily.

Rupiah memiliki support pada level Rp15.850/US$ dan support psikologis-nya Rp15.900/US$. Apabila level ini berhasil tertembus, maka mengkonfirmasi laju support selanjutnya kembali kepada level Rp15.920/US$ dalam jangka menengah (Mid-term) menjauhi MA-200.

Analisis Teknikal Nilai Rupiah Rabu 20 November 2024 (Riset Bloomberg Technoz)

BI rate 'tahan' atau 'turun'?

Hari ini, perhatian pelaku pasar akan tertuju ke Thamrin, markas Bank Indonesia. Siang nanti, Dewan Gubernur Bank Indonesia akan mengumumkan hasil pertemuan bulanan yang menentukan apakah BI rate akan tetap ditahan atau dipangkas.

Hasil konsensus 36 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg sampai pagi ini memperkirakan BI rate akan tetap ditahan 6%, demi mendukung stabilitas nilai tukar rupiah yang dinilai masih akan menghadapi tekanan dalam jangka pendek.

Selama kuartal III-2024, rupiah sudah merosot nilainya 4,36%. Namun, nilai pelemahan itu masih lebih baik dibanding mata uang Asia lain seperti ringgit, yen ataupun baht yang tergerus hingga lebih dari 7% pada periode yang sama.

Sementara bila menghitung selama semester II-2024, rupiah masih membukukan penguatan 3,44%. Tekanan yang dialami rupiah baru terjadi ketika hasil Pilpres AS memenangkan Donald Trump yang mengancam trajektori pemangkasan bunga acuan Federal Reserve ke depan.

Namun, seperempat ekonom yang disurvei memperkirakan BI akan memangkas bunga acuan dalam pertemuan bulan ini demi mendukung pemulihan ekonomi domestik yang saat ini terjebak kelesuan daya beli dan keketatan likuditas.

Pelemahan rupiah sejauh ini dinilai masih belum mengkhawatirkan karena belum menjebol level psikologis Rp16.000/US$ dengan selisih imbal hasil investasi masih stabil di 247 bps meski arus keluar modal asing sepanjang bulan ini menjadi yang terbesar sejak April lalu.

Selain itu, BI memiliki cadangan devisa yang memadai dengan posisi pada akhir Oktober berada di level tertinggi sepanjang sejarah sebesar US$151,2 miliar. Yang terbaru, cadev RI juga mendapat suntikan likuiditas segar dari penerbitan sukuk global oleh Pemerintah RI kemarin senilai US$2,75 miliar.

Posisi cadev yang memadai bisa menjadi amunisi berharga bagi bank sentral dalam meredakan tekanan jangka pendek yang mengancam rupiah.

(rui)

No more pages