Logo Bloomberg Technoz

"Menurut data historis inflasi Lebaran berada di kisaran 0,6%-1% secara bulanan. Bila lebih rendah dari 0,5%, menurut saya terlalu optimistis pemerintah benar-benar berhasil mengendalikan inflasi," komentar analis, Selasa pagi.

Sumber tekanan harga selama Lebaran, menurut analis, secara musiman akan banyak disumbang oleh kenaikan harga bahan pangan, rekreasi, akomodasi, dan belanja pakaian.

Ruang pivot bunga makin terbuka

Namun, kendati inflasi April diperkirakan cukup tinggi di kisaran 0,7%, melampaui hitungan mayoritas ekonom, Lionel melihat, ruang pengguntingan bunga acuan BI7DRR masih terbuka sebelum tahun ini berakhir.

"Semakin rendah inflasi April, semakin besar pula peluang pengguntingan bunga oleh BI," ujarnya.

Bila prediksi mayoritas analis terpenuhi, dengan inflasi tahunan 4,39% maka itu menjadikan target inflasi IHK bank sentral akan semakin dekat yang dipatok di kisaran 2%-4% tahn ini. Sedangkan inflasi inti yang diprediksi akan bertengger di 2,9% pada April juga sudah berada di kisaran target BI.

Bila disinflasi IHK terjadi lebih cepat sebelum Agustus, peluang penurunan BI7DRR akan jauh lebih terbuka. Samuel Sekuritas memprediksi, BI bisa mulai memangkas suku bunga acuan  paling cepat pada Agustus nanti, bila inflasi April tercapai di bawah 0,8% month-to-month, dengan pengguntingan sebesar 125 bps atau setiap bulan tergunting 25 bps hingga ke level 4,25% pada akhir 2023.

"Bila yang terjadi adalah skenario B yaitu inflasi IHK di kisaran target pada September, maka bunga acuan akan dipangkas sebesar 100 bps hingga akhir 2023," jelas Lionel.

Dalam kedua skenario itu, demikian jelas analis, diasumsikan bahwa Federal Reserve, bank sentral Amerika, akan berbalik arah menurunkan bunga mulai September dengan total pemangkasan sebesar 50 bps atau 25 bps masing-masing dalam dua bulan.

(rui)

No more pages