Dekrit tersebut memicu lonjakan permintaan obligasi pemerintah dan mata uang safe haven seperti yen Jepang dan franc Swiss. Imbal hasil obligasi 10 tahun Jerman turun delapan basis poin ke level terendah sejak Oktober.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengonfirmasi bahwa Rusia akan menganggap serangan oleh Ukraina menggunakan rudal Barat sebagai aksi oleh negara non-nuklir yang didukung kekuatan nuklir. "Federasi Rusia memiliki hak untuk menggunakan senjata nuklir jika terjadi agresi dengan senjata konvensional yang mengancam kedaulatan atau integritas teritorialnya," ujar Peskov seperti dikutip oleh kantor berita TASS.
Putin sebelumnya telah memperingatkan Amerika Serikat dan sekutunya di Eropa agar tidak mengizinkan Ukraina menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia dengan senjata jarak jauh yang canggih. Ia menegaskan bahwa langkah tersebut akan membawa mereka ke dalam konflik langsung dengan Rusia.
Meski Ukraina telah menggunakan drone buatan lokal untuk menyerang wilayah Rusia dalam beberapa bulan terakhir, rudal buatan AS memiliki daya rusak yang jauh lebih besar. Para pejabat Ukraina menyatakan bahwa kemampuan tersebut diperlukan untuk menyerang pangkalan udara dan pesawat Rusia yang digunakan dalam serangan bom dan rudal.
(bbn)